Mohon tunggu...
Dito Wisnu Murti
Dito Wisnu Murti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya dito wisnu murti, jurusan teknik informatika, Institut Teknologi Telkom.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Big Ear for Chelsea!

19 Mei 2012   22:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

20 Mei 2012, adalah tanggal bersejarah bagi klub asal kota London, Chelsea. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah berdirinya klub, Chelsea berhasil meraih trofi Liga Champions yang pertama. Ini tentu sangat spesial bagi pemilik Chelsea, Roman Abramovich yang berhasil mewujudkan mimpinya meraih trofi Liga Champions bagi Chelsea. Sudah triliunan rupiah uang yang dia keluarkan untuk membeli pemain bintang dan mengganti pelatih sebanyak 8 kali untuk mewujudkan ambisinya meraih trofi bergengsi di tingkat eropa ini. Investasi instan tersebut akhirnya terlunasi di tahun 2012 ini.

Dengan juaranya Chelsea, lahir juara baru Liga Champions setelah terakhir kali Borussia Dortmund menjadi juara di tahun 1997. Chelsea juga menjadi klub pertama dari kota London yang sukses meraih trofi big ear. Drogba, Lampard, Terry serta Cech adalah generasi tua Chelsea yang berhasil mengantarkan klubnya meraih trofi big ear setelah pada "percobaan" pertama di tahun 2008 mereka gagal meraih trofi big ear setelah kalah dari MU lewat drama adu penalti. Bagi Terry ini menghapus luka lama di final Liga Champions 2008 yang ketika gagal mengeksekusi pinalti. Begitu juga bagi Cech, ini adalah hari spesial dimana dia sukses meraih trofi Liga Champions tepat di hari ulang tahunnya yang ke-30.

Sukses ini mengantarkan carateker Chelsea, Roberto di Matteo sebagai pelatih Chelsea asal Italia pertama yang berhasil meraih trofi Liga Champions. Ditunjuk menjadi pelatih Chelsea di awal bulan maret menggantikan Andreas Villas Boas, Di Matteo sukses mengembalikan peforma pemain-pemain Chelsea ke permainan terbaiknya. Pola permainan ala Italia, Catenaccio dengan serangan balik yang mematikan menjadi senjata mematikan untuk mengalahkan lawan-lawan mereka. Setelah ini, patut ditunggu apakah owner Chelsea, Roman Abramovich akan mempertahankan Di Matteo sebagai pelatih Chelsea musim depan karena beredar isu, apapun hasil dari final Liga Champions musim ini, Abramovich tidak akan mempertahankan Di Matteo sebagai pelatih Chelsea musim depan.

Di pihak Muenchen, ini menjadi penutup musim yang buruk. Setelah kalah oleh Borussia Dortmund dalam perburuan trofi Bundesliga serta DFB Pokal, Muenchen menutup musim ini tanpa gelar setelah kalah di final Liga Champions dari Chelsea di kandang sendiri. Perhelatan final Liga Champions 2012 di Allianz Arena seharusnya menjadi kesempatan emas bagi Phillip Lahm cs untuk meraih trofi ke 5 Bavarian di Liga Champions. Namun impian tersebut kandas setelah kalah adu penalty di final. Sesuai dengan artikel Budiman Sudjatmiko di Harian Seputar Indonesua, pasukan bavarian munich gagal membangun "jembatan" untuk menembus "tembok air" yang dibangun oleh pasukan london, Chelsea. Setelah sukses menyerang Chelsea lewat serangan udara (Gol Thomas Mueller), The Blues Chelsea sukses balikkan keadaan lewat gol penyama dari Drogba. Kokohnya "tembok air" Chelsea ada pada Peter Cech yang sukses mementahkan eksekusi pinalti 3 pemain bavarian, Robben, Schweinsteiger dan Ivica Olic. Bagi Pihilip Lahm, Schweinsteiger, ini mengulang kegagalan mereka di final Liga Champions 2010 setelah dikalahkan oleh Inter Milan. Di timnas mereka pun "sukses" membawa Jerman menjadi runner-up di final Piala Eropa 2008  dan peringkat ke-3 piala dunia 2010 dan 2006.

Telah lahir sang juara baru dengan permainan pragmatis yang diciptakan allenatore Roberto Di Matteo. "Tembok Air" yang begitu kokoh itu hanya sekali bisa ditembus oleh pasukan Bavarian lewat serangan udara (Gol Thomas Mueller). Chelsea sukses menggagalkan ambisi Muenchen untuk berpesta di kandangnya sendiri. Berakhir sudah drama Liga Champions musim 2011-2012. Sampai jumpa di Liga Champions musim depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun