Gamers sekarang sudah menjadi profesi menjanjikan. Berkat keterampilan memainkan game strategi dan ikut kompetisi, cuan pun di tangan.
Psikolog Keluarga dan Anak Samanta Elsener mengatakan, bermain game bisa mengasah keterampilan individu dalam kehidupan. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja jika dilakukan dengan tepat.
Keterampilan ini terbentuk karena gerak koordinasi mata dan tangan yang mengaktifkan fungsi kerja otak para pemain game ketika melatihnya secara tepat saat bermain game.
Menjadi gamers profesional atau pro player memang tidak mudah. Butuh latihan rutin dan konsisten mengikuti pertandingan. Jika sudah direkrut oleh team terkemuka, para gamers ini akan mendapatkan gaji rutin. Bahkan difasilitasi untuk tinggal bersama dan mendapatkan gadget terbaru.
Jika memang kompetisi, cuan miliaran sudah pasti di tangan. Selain dipotong untuk klub eSport, sisanya akan dibagi rata kepada team. Bocorannya, mereka bisa mendapatkan ratusan juta per pemain. Menarik!
Lantas apa saja tips untuk menjadi pro player gamers? Yuk intip caranya!
Asah Skill
Selama ini para gamers selalu bermain sendiri alias solo ranked. Padahal untuk kompetisi, skill bermain dengan team sudah menjadi keharusan.
Biasanya, tidak semua pemain game mudah untuk adaptasi, apalagi bermain dengan orang lain. Game yang harus dimainkan secara team mengharuskan kekompakan, pintar atur strategi dan kemampuan komunikasi.
Ini juga termasuk adu skill dalam bermain. Bisa dari strateginya hingga mencoba berbagai hero yang akan dimainkan.
Apalagi di game terbaru besutan Riot Games, Wild Rift. Ada mekanisme baru dalam dunia MOBA (bertarung daring multipemain) mobile, yaitu last hit. Yakni sebuah serangan yang langsung membuat ponsel musuh menjadi nol. Jika berhasil melakukan last hit, kita akan mendapatkan gold dan EXP.
Mantan pemain ION eSport Harry Nathanael ini lah yang mampu memenangkan juara 1 Pre Season Tournament dan juga runner up Summer Season. Kini dia resmi bergabung di program LEAD by IndiHome.
Kembarannya, Henry Nathanael juga resmi bergabung dengan program LEAD by IndiHome. Dia memenangkan juara 1 Pre-Session, juara 2 Indonesian Summer Season SEA Icon hingga Summer Season Most Iconic Midlaner.
Pemain yang meraih Top 5 Fall Season LEAD by IndiHome M Sholeh Salamudin PP bilang, bermain menjadi seorang jungler membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam mengontrol farm agar efektif hingga late game. Begitu juga pemain harus memiliki kekuatan dalam team-fight.
Konsisten Latihan
YouTuber sekaligus pro player asal Palembang, Brandon Kent atau akrab disapa BKent membocorkan rahasianya. Saat masuk klub eSport, pemain game diharuskan bermain bahkan hingga 10 jam. Keterampilan ini untuk mengasah kemampuan bermain game, baik secara individu maupun team.
Tantangannya, timbul rasa malas dan jenuh selama dalam asrama. Apalagi dalam klub ini diharuskan jauh dari keluarga dan teman. Ini semacam mengisolasi pemain agar fokus berlatih.
Hal semacam ini kadang yang bikin mental pemain down. Namun aturan klub eSport kadang berbeda. Ada yang masih membolehkan pemain untuk balik ke rumah keluarga atau bertemu teman lainnya. Cara ini ditempuh agar pemain tidak bosan selama dalam asrama.
Mampu Kelola Ego
Kadang pemain game eSport memang jago dalam skill individu. Namun saat dihadapkan pada bermain bersama dengan team, skill mereka malah kacau. Timbul ketidakkompakan antara pemain.
Di sinilah pentingnya mengelola ego. Kita harus mampu memainkan egoisme masing-masing, tidak boleh main hajar musuh sendirian. Dalam kompetisi, tentu skill individu sekaligus team lah yang akan diuji sehingga menghasilkan kemenangan bersama.
Hubungan Antar Pemain
Dalam membentuk team, pemain tentunya harus memiliki anggota team yang kuat sekaligus butuh chemistry.
Kayak hubungan aja. Kalo nggak ada chemistry, ya mana mungkin terjadi pacaran hingga jenjang pernikahan? Ya nggak?
Begitu pula di dunia eSport. Secara kasar, chemistry adalah hubungan antara pemain yang sangat berpengaruh kepada game nanti. Dengan chemistry tinggi, pemain memiliki kekompakan tinggi dan satu pikiran.
Mantan pro player yang pernah bergabung dengan EVOS, Steven "Marsha" Kurniawan bilang, chemistry antara pemain itu penting banget. Dulu ia juga pemain solo ranked. Namun berkat kegigihannya untuk tidak sombong dengan yang lain, ia mengajak pemain lain bermain bersama. Dari situlah akan muncul chemistry sesama teman dan dapat diketahui enak nggak enaknya untuk diajak bermain bersama.
Jaga Mental
Mantan pro player Jonathan "Emperor" Liandi juga punya tips khusus untuk menjadi pro player. Untuk menekuni profesi ini, jalani pekerjaan ini seperti hobi.
Kita harus menikmati prosesnya mulai dari solo ranked, ketemu orang baru, tinggal bersama di asrama hingga mabar (main bareng).
Dukanya menjadi pro player terutama saat kalah atau bermain nggak bagus. Kondisi itu akan langsung diserang netizen.
Satu lagi, saat bermain, entah solo ranked atau bermain bersama, hindari mengeluarkan kata-kata kotor. Disadari atau tidak, menjadi pro player itu seolah menjadi idola. Apapun tingkah laku kita akan disorot netizen dan media.
Kalau udah negatif di mata netizen dan media, kita akan susah untuk naik kelasnya. Makanya penting banget untuk jaga mental, entah di kala masih dalam asrama, menang hingga kalah kompetisi. Semua harus disikapi secara baik.
Siapkan Koneksi Internet Andal
Untuk bermain game, apalagi yang mengharuskan bertarung daring multipemain (MOBA), internet andal seperti IndiHome sudah menjadi keharusan.
Pilih internet unlimited yang siap menemanimu memulai petualangan aktivitas tanpa batas. Syukur kalo ada paket internet game elektronik yang menyediakan free gift hingga hadiah menarik yang berbeda di setiap game.
Dengan koneksi internet andal anti ambyar, bikin mabar nggak buyar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
