Di daerah lain, ya pasti di bawah itu. Apalagi di kotaku, dekat Kampung Inggris, Pare.
Internet Cepat Buat Apa?
Saat pandemi ini, aktivitas daring (online) makin sering. Tidak hanya buat mencari nafkah tapi juga sekolah.
Beberapa ibu rumah tangga yang masih memiliki anak usia sekolah kebanyakan mengeluh. Uangnya habis untuk membeli paket internet. Belum lagi mereka tidak mengerti cara menggunakan ponsel pintar (smartphone).
Yang lebih parah lagi, ibu-ibu ini kesulitan ketika diajak belajar daring menemani anaknya. Selain sinyal internet payah, kemampuan mengoperasikan smartphone pun lemah.
Alhasil, ibu-ibu ini menggeruduk sekolah untuk menggelar sekolah tatap muka. Atau minimal tidak menggelar pertemuan virtual dengan anak.
Kesulitan itu pun aku pahami. Beberapa kali, aku ikut menemani beberapa ibu-ibu saat mengerjakan tugas anak.
Guru tersebut mengajar melalui Google Meet. Pertemuan itu aku pikir lebih gampang dibandingkan melalui Zoom. Namun setelah banyak protes, akhirnya hanya mengirim tugas sekolah melalui WhatsApp. Itu pun beberapa ibu-ibu harus nebeng ke ibu-ibu lain yang memiliki smartphone.
Miris. Namun begitu lah kenyataan sekolah di masa pandemi. Aku pikir, daerah juga perlu mendapatkan prioritas pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Serta perangkat ponsel murah dengan jaringan internet termutakhir. Misalnya 4G dan kini mulai dengan 5G.
Padahal dengan internet cepat juga bisa mendukung perekonomian. Salah satunya lonjakan belanja daring (e-commerce) dan penjualan produk-produk UMKM di situs belanja daring. Serta makin ramainya masyarakat menjual produk via media sosial.