Pentingnya Sektor Ini yang Sering Terabaikan oleh Generasi Muda
Pertanian telah menjadi pilar utama dalam perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia, selama berabad-abad. Namun, meskipun sektor ini sangat penting untuk keberlanjutan pangan dan kesejahteraan masyarakat, kenyataannya banyak generasi muda yang enggan terjun ke dunia pertanian. Ada banyak alasan mengapa pertanian kurang diminati oleh generasi muda, meskipun peranannya yang vital dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipandang sebelah mata.
1. Kurangnya Daya Tarik Ekonomi
Salah satu alasan utama mengapa generasi muda enggan memilih pertanian sebagai profesi adalah rendahnya daya tarik ekonomi yang sering kali dikaitkan dengan sektor ini. Banyak orang beranggapan bahwa pekerjaan di sektor pertanian, terutama yang berkaitan dengan usaha tani tradisional, tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi standar hidup modern. Di mata sebagian besar generasi muda, pekerjaan yang terkait dengan pertanian lebih banyak dipandang sebagai pekerjaan yang ketinggalan zaman dan tidak sepadan dengan usaha dan modal yang dikeluarkan.
2. Pandangan Negatif tentang Pekerjaan Tani
Pekerjaan di sektor pertanian sering dianggap sebagai pekerjaan yang kotor, berat, dan tidak memiliki prestise. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada pekerjaan yang dianggap lebih "bersih" dan "modern", seperti di sektor teknologi, media, dan perkantoran. Meskipun teknologi pertanian telah berkembang pesat, citra pertanian sebagai sektor yang penuh dengan kerja keras fisik dan terkesan kurang bergengsi masih bertahan. Banyak generasi muda yang tidak menyadari bahwa teknologi pertanian modern, seperti pertanian presisi dan penggunaan perangkat IoT (Internet of Things), kini bisa membuat sektor ini menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
3. Kurangnya Pengetahuan dan Pendidikan Tentang Pertanian
Tidak banyak generasi muda yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pertanian dalam kehidupan mereka. Di banyak sekolah, pelajaran tentang pertanian atau produksi pangan sering kali dipandang sebelah mata dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Kurangnya pendidikan dan pelatihan dalam bidang pertanian membuat banyak anak muda tidak tahu bahwa sektor ini menawarkan peluang bisnis yang sangat potensial, baik dalam hal pengolahan produk pangan maupun inovasi dalam teknologi pertanian.
4. Urbanisasi dan Gaya Hidup Modern
Urbanisasi yang pesat juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan generasi muda semakin menjauh dari sektor pertanian. Banyak anak muda yang lebih tertarik tinggal di kota-kota besar dan mengejar karier di sektor industri atau jasa, dengan gaya hidup yang lebih praktis dan modern. Fenomena ini mengarah pada terjadinya kesenjangan antara daerah perkotaan yang berkembang pesat dan daerah pedesaan yang lebih banyak bergantung pada pertanian. Selain itu, kehidupan kota menawarkan banyak fasilitas, hiburan, dan peluang kerja yang lebih menarik, membuat banyak anak muda memilih untuk tinggal di kota daripada kembali ke desa dan menggeluti dunia pertanian.
5. Tantangan Lingkungan dan Perubahan Iklim
Perubahan iklim dan kondisi lingkungan yang semakin tidak menentu turut memberi dampak negatif terhadap pertanian. Banyak generasi muda yang merasa cemas dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh faktor-faktor eksternal ini. Masalah seperti kekeringan, banjir, dan penurunan kualitas tanah menyebabkan produksi pertanian semakin sulit dan kurang menguntungkan. Meskipun teknologi dan praktik pertanian ramah lingkungan semakin berkembang, banyak orang merasa bahwa bertani di tengah ketidakpastian ini bukan pilihan yang menjanjikan.
6. Peluang dalam Sektor Pertanian yang Belum Dikenali
Namun, di balik tantangan-tantangan tersebut, sektor pertanian sesungguhnya menawarkan peluang besar bagi generasi muda, terutama dengan adanya inovasi teknologi. Pertanian modern kini telah banyak bertransformasi berkat digitalisasi dan otomatisasi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti drone, sensor tanah, dan aplikasi manajemen pertanian, para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, sektor pertanian juga membuka banyak peluang di bidang agroteknologi, pengolahan pangan, distribusi, dan pemasaran produk lokal yang semakin berkembang.
7. Meningkatnya Kesadaran terhadap Keberlanjutan dan Pangan Lokal
Dalam beberapa tahun terakhir, ada perubahan tren yang menunjukkan minat yang meningkat terhadap produk lokal dan pertanian berkelanjutan. Banyak generasi muda yang kini lebih peduli terhadap makanan organik, ramah lingkungan, dan keberlanjutan ekosistem. Kesadaran ini membuka peluang bagi sektor pertanian untuk bertransformasi, memberikan ruang bagi inovasi dan ide-ide segar dari generasi muda yang ingin berkontribusi pada keberlanjutan dan ketahanan pangan.
Pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dari menghasilkan pangan hingga menyediakan lapangan pekerjaan. Namun, kurangnya minat dari generasi muda untuk terjun ke sektor ini dapat mengancam keberlanjutan sektor pertanian di masa depan. Dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian, serta pemanfaatan teknologi yang lebih canggih, kita dapat menarik perhatian lebih banyak anak muda untuk berkecimpung dalam dunia pertanian. Sektor ini tidak lagi hanya tentang tanah dan tanaman, tetapi juga tentang inovasi dan peluang bisnis yang luas. Untuk itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk menggali potensi besar yang ada di dunia pertanian, dan memberikan dorongan yang tepat agar generasi muda tertarik untuk melibatkan diri dalam usaha pertanian yang berkelanjutan.Â
Maka, mari kita mengajak dan bergerak bersama dengan generasi muda dalam meningkatkan passion dan minat mereka pada sektor pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H