Hari Kemerdekaan
Euforia yang sangat membumi
Semangat akan cita yang luhur
Kembali mengingat perjuangan
Para Pahlawan yang telah gugur
.
Euforianya sangat membumi
Membumi bagaikan bak diskon
Pamflet diskon di mana-mana
Restoran berlomba-lomba
Untuk memuaskan perut rakyatÂ
Rakyat-kah yang dipuaskanÂ
Kaum Marhaen hanyalah cinta pada lumbung desa
Restoran dipandang layaknya langit ke tujuh
Tak mampu digapaiÂ
Hanya mampu berkhayal dan berdoa
Berdoa agar diantarkan oleh Yang Maha Kuasa
.
Berlainan dengan Kaum Borjuis
Yang memandang Dunia
Hanya sebagai wadah kepuasan batin
Restoran sesak akan keinginan liar mereka
Bak diskon hanyalah berisi nafsu ganas kaum borjuis
Lantas apakah seperti ini momen kemerdekaan seharusnya
.
Beginilah realita momen kemerdekaan
Gerakan sosial kalah pamor dengan Gerakan hedonisme
Hedonisme yang mewabah bagaikan penyakit kronis mendadak
Perjuangan sosial yang kian surut
Kaum Borjuis telah menang telak
Produsen kapitalis merayakan kemenangannya
.
Terlepas dari itu semua
Saya percaya akan masa depan cerah Indonesia
Eksistensi akan martabat manusia masih belum punah
Sungguh masih banyak sosok tauladan yang penuh perjuangan
Karena kualitas hidup bersyarat akan hasrat perjuangan
Jika tidak berjuang, kita tidak hidup
.
Jayalah Indonesiaku, Berjuanglah wahai Pejuang, Usirlah Kapitalis rakus nan egois, Bangunlah Kolektivisme Kawan
.
Selamat HUT RI ke-71
Kerja NyataÂ
*Baca kutipan komprehensif dari untaian buku di website saya : ditohafizh-me.tumblr.com