Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) turut memeriahkan Hari Gambut Dunia yang jatuh pada tanggal 2 Juni 2024 dengan menggelar aksi nyata restorasi gambut bersama para relawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 19 sampai 22 Juni di Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah.
Aksi restorasi gambut ini merupakan bagian dari komitmen BRGM untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem gambut yang telah mengalami kerusakan berbagai faktor, seperti kebakaran hutan dan alih fungsi lahan. "Gambut sendiri merupakan ekosistem yang sangat penting, tidak hanya bagi kelestarian lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya" jelas Pak Alue Dohong selaku wakil menteri LHK pada pembukaan acara ini.
Kerja Sama dan Partisipasi Kunci Menuju Keberhasilan
Aksi nyata restorasi gambut oleh BRGM bersama para relawan ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan swasta dalam upaya melestarikan gambut. Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan ekosistem gambut di Indonesia dapat dipulihkan dan kelestariannya dapat terjaga untuk generasi mendatang.
Kegiatan Expedisi Sobat Muda Menelusuri Gambut
Dalam acara ini para relawan melakukan langsung aksi nyata restorasi gambut yang dilakukan oleh BRGM, yaitu 3R: Rewetting, Revegetation dan Revitalization.Â
- Rewetting: Para relawan melakukan pengecekan langsung sekat kanal dan sumur bor serta melakukan upaya pembasahan lahan dengan cara menyiram lahan gambut dengan air yang berasal dari sumur bor.
- Revegetasi: Dengan penuh ketelatenan, para relawan mempelajari langsung tentang berbagai jenis pohon dan tanaman asli di area gambut serta melakukan persiapan bibit tanaman yang akan digunakan dalam kegiatan penanaman ulang area gambut yang terdegradasi.
- Revitalisasi: Bersama masyarakat lokal, para relawan BRGM terlibat dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan di sekitar lahan gambut, seperti olahan hasil lahan gambut dan ekowisata.