Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Human Resources - PR Health Talent

Ditjen Nakes Kemenkes RI

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nakes Hebat Indonesia Sehat

29 April 2022   19:26 Diperbarui: 29 April 2022   19:31 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan virtual dengan Diaspora Kesehatan Indonesia dari berbagai negara. Turut hadir dalam pertemuan Wakil Menteri Kesehatan RI, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris, merangkap Irlandia dan International Maritime Organization, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia.

Dalam Pidatonya, Menkes Budi, menyampaikan komitmen Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi di sektor kesehatan. Transformasi dilakukan di enam pilar yang mencakup transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan. Secara khusus transformasi pada pilar SDM Kesehatan adalah memastikan distribusi tenaga kesehatan merata di seluruh pelosok Tanah Air.

Upaya perbaikan sistem kesehatan dimulai dengan menjalin sinergi dengan seluruh stakeholder terkait termasuk dengan melibatkan masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah mendorong para diaspora untuk berpartisipasi aktif dalam penguatan transformasi kesehatan di pilar 2 transformasi layanan rujukan, pilar 5 transformasi SDMK dan pilar 6 transformasi teknologi kesehatan melalui program diaspora kesehatan yaitu pendayagunaan Dokter Spesialis Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri di fasyankes dan Program Pemberdayaan Diaspora Kesehatan Lainnya.

Program pendayagunaan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri di fasyankes bertujuan mendukung pemerataan dan pemenuhan pelayanan spesialistik di rumah sakit. Pendayagunaan ini diselenggarakan melalui program adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri di fasyankes. Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang dinilai kompeten didayagunakan di rumah sakit yang ditetapkan oleh Menteri selama 24 bulan, setelah 12 bulan pertama dapat diberikan kesempatan untuk berpraktik di 1 rumah sakit lainnya berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi serta persetujuan Menteri. Selama penempatan adaptasi ini, peserta akan diberikan insentif yang sesuai.

Selain program pendayagunaan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri di fasyankes, juga disampaikan program pemberdayaan diaspora kesehatan lainnya, yang bertujuan untuk memfasilitasi para diaspora yang memiliki keahlian di bidang kesehatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia secara temporer. Diaspora yang memiliki keahlian di bidang kesehatan dapat berkontribusi untuk kegiatan pendidikan, pelatihan atau pelayanan kesehatan di Indonesia untuk waktu tertentu dapat secara luring atau daring. Kemenkes akan memfasilitasi dan menjembatani aspirasi diaspora dengan kebutuhan di institusi pendidikan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Dalam penutupannya, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, menyampaikan bahwa Kemenkes ingin Indonesia menjadi negara yang dituju untuk melakukan pengobatan. Untuk mencapai hal tersebut, perlu memiliki SDM yang berkualitas internasional. Upaya yg dilakukan adalah mendayagunakan semua nakes baik yang ada di dalam dan luar negeri. "Indonesia memanggil anak bangsa untuk berperan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di Indonesia."

Lebih dari 250 diaspora yang banyaknya adalah dokter spesialis, antusias hadir dalam pertemuan dan melakukan dialog langsung dengan Menteri Kesehatan. Dialog juga dilakukan oleh Menkes Budi via chat room, di tengah zoom yang sedang berlangsung aktif. Para diaspora mengapresiasi adanya forum ini sebagai upaya pemerintah untuk mengajak para diaspora berperan penting dalam agenda transformasi kesehatan. Tanggapan positif diberikan oleh diaspora, mereka siap untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terlebih jika dapat menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia untuk membuka layanan terbaik di daerah wisata, mensukseskan health tourism Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tidak lagi perlu berobat ke luar negeri.

Dirjen Arianti berharap transformasi SDM kesehatan mampu meningkatkan layanan kesehatan yang nantinya dapat berimplikasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tinginya. Program pemberdayaan diaspora menjadi salah satu upaya gerakan bersama dalam melakukan transformasi sistem kesehatan yang tidak hanya dikerjakan oleh Pemerintah, tetapi bersama-sama tenaga kesehatan profesional diaspora untuk kembali dan mengabdi membangun Indonesia Sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun