Mohon tunggu...
Ditha Bianda
Ditha Bianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hukum

Belajar dari berbagai perspektif karena percaya bahwa pengalaman dan setiap orang adalah guru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memberdayakan Wanita sebagai Agen Pancasila, Mahasiswa UNNES GIAT 9 Gelar Pelatihan Batik Ciprat bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Gledeg

11 Agustus 2024   23:50 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Gledeg, Klaten -- Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan pedoman dan nilai yang tertanam dalam sejarah panjang kehidupan bangsa Indonesia. Pengamanatan nilai-nilai Pancasila merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Pada sila ke-5 Pancasila menyebutkan mengenai prinsip "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia",  yang menekankan kepada kita mengenai pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Sebagai salah satu dari agen Pancasila, peran wanita merupakan perwujudan pengimplentasian nilai keadilan sosial. Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan pada saat ini ini perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan gender.

Berkaitan dengan hal ini, Mahasiswa UNNES GIAT 9 berupaya untuk ikut andil dalam mendukung prinsip keadilan sosial dengan memulainya dari desa. Mahasiswa UNNES GIAT 9 yang ada di Desa Gledeg mengadakan kegiatan pembuatan batik dengan teknik ciprat dan yang merupakan salah satu pelaksanaan dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertemakan Penggerak Pancasila. Kegiatan pelatihan batik ciprat ini diadakan bersama dengan ibu-ibu PKK di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten pada  Jumat 19/07/2024 yang bertempat di GOR Parikesit Desa Gledeg.

Pelatihan batik ciprat ini sendiri merupakan pengenalan dan metode pembelajaran batik dengan langkah sederhana, namun dapat efektif menghasilkan desain batik yang menarik dan autentik. Hal ini dikarenakan pembuatan batik dilakukan dengan memberikan cipratan atau percikan khas yang memiliki motif berbeda dari jenis batik lain. Pelaksanaan pelatihan batik ciprat ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu PKK Desa Gledeg. Pelatihan batik ciprat dilakukan dengan cara berkelompok, setiap kelompok yang ada dapat bereksperimen dengan pembuatan batik dengan penuh kreativitas.

Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat lebih memberdayakan, menumbuhkan, dan menguatkan potensi para perempuan yang ada di Desa Gledeg. Diharapkan pula dengan adanya pelatihan batik ciprat ini dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun