" You are what you think" kalimat sederhana namun penuh makna. Hidup sudah pasti banyak pilihan, kita yang menentukan. Bermimpilah setinggi langit! Tapi bukan untuk menjadi pemimpi.
    Mimpi adalah hal yang pasti dimiliki oleh semua orang. Sayangnya, banyak orang hanya bermimpi, tetapi tidak mau berusaha untuk mewujudkan mimpinya.
   Motivasi diri yang kuat sangatlah diperlukan dalam pencapaian sebuah mimpi, bahkan mimpi terbesar sekalipun.
Apa itu motivasi?
   Menurut (Kimble, et al, 1984) motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang. Adapun beberapa aspek motivasi, diantaranya meliputi: aspek biologis, kognitif, dan sosial.Â
Jika kita cermati umumnya kita hanya mendapatkan teori-teori  tentang kunci kesuksesan dari falsafah-falsafah Barat. Padahal dalam agama Islam pun motivasi untuk membangun dan memujudkan mimpi pun dibedah dalam Al Qur'an, salah satunya QS. Al-Insyirah yang artinya "Dan janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari Rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur." Ternyata motivasi juga memiliki beberapa teori-teori dari beberapa ahli. Dalam buku Psikologi Komunikasi karya Suciati disebutkan bahwa teori motivasi menurut Slavin meliputi 1) Teori Pembelajaran Perilaku, 2) Teori Kebutuhan Manusia, 3) Teori Determinasi Diri, 4)Teori atribusi, 5) Teori Kognitif, 6) Teori Hedonis, 7) Teori Psikoanalisis, 8) Teori Keseimbangan
Menurut sumber yang saya baca pun dijelaskan bahwa motivasi dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya:
 1. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik merupakan motivasi internal yang datang dan bersumber dari dalam diri sendiri tanpa ada pengaruh dari luar seperti pengaruh orang lain.
Contohnya : Ketika kita ingin memenangkan perlombaan yang diikuti, maka kita akan berkomitmen dengan apa yang harus kita laksanakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut dengan motivasi yang kuat, latihan yang rutin, dan bertanggung jawab atas pilihan kita tanpa ada paksaan dari orang lain.
2. Motivasi Ekstrinsik