Sabtu malam 01 Januari 2022 Yogyakarta diguyur hujan. Hujan seakan merintih, semakin deras dan membuat saya dilema. "Aaah semoga saja saat nanti pukul 02.00 pagi hujannya mulai reda" dalam hatiku berkataÂ
Tak seperti biasanya saat ruas jam menunjukan pukul 20.00 WIB saya bergegas untuk tidur lebih awal, karena satu kewajiban menanti di hari esok. Kegiatan awul-awul di program GENESIA (Generasi Indonesia Mengabdi)
Dering telpon dari teteh dari kampung halaman berbunyi tepat pukul 01.30 WIB, ditambah dengan bunyi alarm membuat mataku terbuka sedikit-sedikit.
Wkwk..dibangunkan lewat alarm dan telpon. Lantas apa bedanya ya? Toh bunyinya sama-sama keluar dari ponsel. Dasar tingkahku ini memang aneh. Tapi gak apa lah namanya keluarga itu kan harus saling effort, hihi..
Jika dibayangkan cukup amazing, pukul 02.00 WIB dimana waktu paling nikmat untuk merebahkan badan, ditambah dengan buliran alir yang jatuh ke bumi, haduh selimutan memang pilihan yang tepat. Tapi tentulah kami harus membakar semangat kami demi Indonesia Mengabdi. Ngantuk, cape apapun itu tak boleh menyurutkan niat dan semangat kami untuk pergi ke Pasar Kranggan, untuk jualan baju bekas yang didapat dari para donasi yang baik hati.
Kami lihat mentari belum bersinar di ufuk timur, dinginnya udara pagi yang berhembus di bawah putaran ruasan jam sekaan menusuk kulit. Pukul 02.30 WIB saya dan teman-teman sudah berkumpul di kontrakan Fairuz (salah satu anggota GENESIA) untuk membawa barang dagangan yang akan kami jajakan di Pasar Kranggan dekat Tugu Yogyakarta.Â
Â
Oh ya kami tergabung dalam komunitas Generasi Indonesia Mengabdi, atau yang sering kita sebut dengan GENESIA yang merupakan sebuah komunitas KKN mandiri di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ditempatkan di desa Bilok Petung, Nusa Tenggara Barat. Namun sebelum kami berangkat ke sana, kami harus menyelesaikan rentetan kegiatan disini. Salah satunya kegiatan awul-awul.
Awul-awul kami berjalan dengan lancar. Senyum sumringah terpancar di wajah kami ketika banyak pembeli yang menghampiri. Banyak hikmah yang didapat, ternyata mencari rezeki lewat jualan baju di sini lumayan agak menguras tenaga dan uji mental ya, hehee. Kami harus berhadapan dengan ragam sikap para pembeli.
Teman-teman yang berada di Yogyakarta kami sangat terbuka jika ada yang mau membeli, karena jajan itu sama dengan shodaqoh dengan pedagang. Ataupun jika teman-teman yang ingin berdonasi baju, uang, dan obat-obatan dengan senang hati akan kami tampung. Semoga rezekinya selalu dipermudah oleh Allah. Aamiin
Salam mengabdi
GENESIA selalu di hati