Mohon tunggu...
Dita Wahyuni
Dita Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Prodi PGSD,saya sedang mengikuti mata kuliah Teori sosial Emosional

saya sangat senang jalan jalan,senang jga scroll tiktok,saya orangnya asik,mudah bergaul dan juga bisa publik speaking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emotional Intelligence - Daniel Golleman

13 November 2024   08:54 Diperbarui: 13 November 2024   09:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi dirinya sendiri maupun orang lain. Konsep ini menjadi populer berkat buku *"Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ"* karya Daniel Goleman yang diterbitkan pada tahun 1995. Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional bisa lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang, baik di kehidupan pribadi maupun profesional.

Selain itu Daniel Goleman menguraikan Emotional Intelligence ke dalam lima komponen utama diantaranya :

1.Self-Awareness (Kesadaran Diri)
Self-awareness adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri serta memahami dampaknya terhadap pikiran, perilaku, dan kinerja. Orang yang memiliki kesadaran diri yang baik mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, memiliki rasa percaya diri yang sehat, dan dapat menerima kritik secara konstruktif.

2.Self-Regulation (Pengendalian Diri)
Self-regulation mengacu pada kemampuan untuk mengendalikan emosi dan impuls negatif, seperti kemarahan atau kecemasan, serta menjaga ketenangan di bawah tekanan. Ini termasuk disiplin diri, keandalan, dan fleksibilitas dalam menanggapi perubahan atau situasi yang sulit

3.Motivation (Motivasi)
Motivasi dalam konteks kecerdasan emosional adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Orang yang memiliki motivasi tinggi cenderung proaktif, bersemangat, dan berorientasi pada prestasi, meskipun dihadapkan pada rintangan atau kegagalan.

4.Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif orang lain. Ini memungkinkan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain, serta membangun hubungan yang lebih baik. Empati sangat penting dalam kepemimpinan karena membantu dalam mengambil keputusan yang memperhitungkan dampak pada orang lain.

5.Social Skills (Keterampilan Sosial)
Keterampilan sosial meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, membangun jaringan, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Ini adalah aspek penting dalam menciptakan hubungan interpersonal yang sehat, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Goleman, emotional intelligence berperan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:

 
-Kepemimpinan dan Karier : Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional tinggi mampu memotivasi tim, menghadapi stres, dan membangun lingkungan kerja yang positif. Mereka juga lebih adaptif terhadap perubahan dan mampu menyelesaikan konflik dengan lebih efektif.

-Kesehatan Mental : Individu dengan EI tinggi cenderung lebih tahan terhadap stres, depresi, dan kecemasan. Mereka memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi emosi negatif dan menjaga keseimbangan emosional.

-Hubungan Interpersonal : Kecerdasan emosional membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat, baik dalam konteks personal maupun profesional, karena melibatkan empati dan keterampilan komunikasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun