Latihan militer dan tempaan ideologis yang sejatinya untuk membantu kelompok Mujahidin di Afganistan dan Moro Di Filipina, sejatinya mereka menyiapkan itu sebagai jihad untuk menggulingkan Orde Baru.
Mereka kembali ke Indonesia setelah Orde Baru tumbang dan Sungkar meninggal pada tahun 1999. Â JI bergerak secara sporadic tanpa komando. Karena kuatnya image ABB sebagai seorang Jihadis, anti Pancasila dan anti NKRI, bom Bali pertama dan pergolakan di Aceh dijadikan alasan untuk memenjarakan dia. Terakhir dia divonis 15 tahun penjara, meski kemudian dia dibebaskan pemerintah karena pertimbangan usia.
Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan sebuah video yang memperlihatkan bahwa ABB mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Dasar pengakuannya itu karena dia sadar bahwa sila pertama itu sejalandengan sifat tauhid (keesaan Allah). Ini yang selama ini menjadi dasar kenapa dia menentang Pancasila.
Dibesarkan dengan suasana jihadis dan radikalis regional (Asia), ditambah dengan pengalaman panjang dengan kaum radikalis plus usia yang sangat senior, sebenarnya sangat sulit bagi ABB untuk mengubah pendiriannya.
Namun akhirnya, dia sadar bahwa Pancasila bukan seperti yang dia perkirakan selama ini. Sehingga peristiwa ini juga membuat kita sadar bahwa founding fathers kita tidak salah dalam menetapkan landasan negara yaitu Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H