Mohon tunggu...
Dita Triyana
Dita Triyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah AR.FAchruddin

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Laksa, Makanan Khas Tangerang

16 November 2024   15:19 Diperbarui: 16 November 2024   16:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksa Tangerang adalah salah satu kuliner tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Tangerang, Banten. Berbeda dengan varian laksa dari daerah lain seperti Bogor atau Betawi, Laksa Tangerang memiliki keunikan tersendiri dalam hal bahan dan cara penyajiannya. Makanan ini merupakan perpaduan antara tradisi kuliner Tionghoa dan lokal yang menghasilkan cita rasa khas yang gurih dan lezat.

Ciri utama Laksa Tangerang adalah penggunaan mie putih yang terbuat dari beras, sering disebut mie laksa atau bihun, yang disajikan dalam kuah kental berwarna kuning yang terbuat dari santan, udang ebi, serta campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, dan serai. Rasa gurih dari kuahnya dilengkapi dengan taburan bawang goreng, potongan daun kemangi, serta kadang-kadang disajikan dengan telur rebus dan suwiran ayam kampung.

Keistimewaan lain dari Laksa Tangerang adalah tambahan potongan ketupat atau lontong yang menjadikannya semakin mengenyangkan. Kombinasi mie laksa yang kenyal, kuah santan yang kaya rasa, dan ketupat memberikan tekstur yang kompleks dalam setiap suapan. Selain itu, ada variasi Laksa Tangerang yang menggunakan tahu goreng dan daging sapi sebagai pelengkapnya.

Laksa Tangerang tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang ingin mencicipi kuliner otentik daerah. Makanan ini biasanya ditemukan di pasar-pasar tradisional atau sentra kuliner seperti Pasar Lama Tangerang. Hidangan ini mencerminkan kekayaan kuliner dan keberagaman budaya yang ada di Tangerang, hasil dari akulturasi antara budaya Tionghoa dan masyarakat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun