Mohon tunggu...
Dita RiskiAnanda
Dita RiskiAnanda Mohon Tunggu... Novelis - rizkanda

Si manusia yang selalu pintar dalam hal akademik namun bodoh dalam hal kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Dur, Pejuang Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

12 November 2021   01:20 Diperbarui: 12 November 2021   01:25 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan ayat tersebut, Gus Dur semakin menyadari bahwasannya islam juga telah memberi tanda bahwasannya seluruh perbedaan yang tercipta adalah kehendak Allah Ta’ala. oleh sebab itu, rasa toleransi terhadap perbedaan haruslah dirawat. Meski demikian, dalam hal keyakinan atau agama, toleransi bukan berarti ikut meyakini atau setuju dengan perbedaan tersebut. Sebagai seorang muslim, kita patut menyakini bahwasanya hanya Allahlah Tuhan yang berhak disembah. Jika ada yang menyembah selain Allah, maka kita wajib mengingkarinya dan tidak memberikan ridho atas kemusyrikan tersebut.

Jika dilihat dari sudut pandang kebangsaan, toleransi di Indonesia sudah tercipta dengan sistem pemerintahan yang demokrasi. Demokrasi itu sendiri adalah bentuk pemerintahan yang memberikan hak yang sama atau setara kepada setiap warga negaranya. Baik itu dari segi pengambilan keputusan umum maupun pribadi, salah satunya adalah kebebasan beragama. Warga negara Indonesia diberikan kebebasan penuh dalam mennetukan agama yang dianutnya. Oleh sebab itu, indonesia memiliki pancasila sebagai dasar negara demi terwujudnya negara yang demokrasi.

Menurut Gus Dur sendiri, demokrasi adalah adanya persamaan hak dan status setiap warga Negara di depan hukum tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada, baik itu dari segi suku, etnis, ras, budaya, jenis kelamin, bahasa, maupun agama. Dengan begitu, setiap agama memiliki hak dan posisi yang setara di mata negara. Setiap agama juga memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya dan menyuarakan pendapat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kekuatan demokrasi dalam membangun negara yang harmonis dibantu dengan adanya pancasila.

Menurut Gus Dur, kata demokrasi tidak bisa dipisahkan dari kata keadilan sebagaimana yang ada di pancasila ayat lima. Keadilan sangat penting untuk negara dengan beraneka ragam agama, budaya, dan sebagainya. Keadilan sebagai penopang perbedaan-perbedaan yang ada agar senantiasa selaras dan berdampingan. Hilangnya keadilan bisa menyebabkan kesenjangan sosial yang berujung pada konflik antar agama. Jika sudah terjadi konflik, maka tidak akan terjalin hubungan yang harmonis antar umat beragama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya toleransi dan keadilan adalah dua diantara banyak kunci terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama.

Dengan pemikiran Gus Dur yang sangat kritis tersebut, tentulah kita harus menapaki jejaknya mengenai bagaimana harus bersikap agar terjalin hubungan yang harmonis antar umat bergama. Pemikiran-pemikiran yang sangat luar biasa yang didapat dari ilmu serta pengalaman yang tidak sebentar tentu harus menjadi pijakan kita dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia, terutama yang ada di sekitar kita. Sebagai warga negara Indonesia, kita juga harus memahami dan mencerna nilai-nilai pancasila dengan baik dan benar. Karena pancasila adalah dasar negara yang menurut saya sudah sangat sempurna. 

Dalam pancasila ditekankan untuk tetap beragama atau memiliki keyakinan, disisi lain pancasila juga mewajibkan untuk tetap menjadi manusia yang adil serta memiliki perilaku atau adab yang santun. Dengan begitu akan tercipta persatuan dan keadilan diantara banyaknya perbedaan. Dengan begitu, semoga kita bisa menjadi salah satu manusia yang senantiasa bisa menerapkan makna toleransi dan meresapi nilai-nilai pancasila dengan benar sehingga dapat menjadi bagian dari pejuang harmonisasi kerukunan umat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun