Jadi pesantren harus menyeimbangkan pendidikan agama dan umum untuk memastikan bahwa santri mendapatkan pendidikan yang komprehensif. Karena mereka adalah institusi yang fleksibel dan adaptif, mereka harus mampu mengintegrasikan kedua aspek ini tanpa kehilangan nilai-nilai keagamaannya.Â
Pendidikan umum memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan digital yang diperlukan di era modern. Di sisi lain, pendidikan agama yang kuat memberi santri fondasi moral dan spiritual.Â
Masa depan pesantren yang ideal memungkinkan santri memperoleh pengetahuan yang luas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan dunia modern.
 Santri yang menerima kombinasi pendidikan agama dan umum akan lebih siap untuk bersaing di dunia kerja, berkontribusi positif bagi masyarakat, dan mempertahankan identitas keagamaan mereka di tengah pergeseran dunia modern.Â
Dengan demikian, pesantren dapat tetap relevan dan berperan penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat. Dengan pendekatan yang seimbang, pesantren dapat melahirkan pemimpin masa depan yang visioner dan berkomitmen untuk kebaikan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H