Mohon tunggu...
Dita Nabila Adilani
Dita Nabila Adilani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hello you can call me dita

Selanjutnya

Tutup

Home

Pulang Kampung dari Bandung ke Sukabumi saat Liburan Tahun Baru Hal yang Ditunggu - tunggu oleh Seorang Anak yang Merantau Jauh dari Rumah

6 Januari 2025   21:43 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan ini penuh dengan nuansa nostalgia. Setiap kilometer yang saya lewati seperti mengingatkan saya pada masa kecil di Sukabumi, pada rumah yang penuh kehangatan dan kenyamanan. Ketika kendaraan mulai memasuki wilayah Sukabumi, perasaan saya semakin tak sabar. Wajah-wajah keluarga yang telah lama tidak saya temui, rumah yang selalu memanggil-manggil, serta keindahan alam Sukabumi yang menyejukkan hati, semuanya menyambut saya dengan penuh kegembiraan.

Namun, perjalanan ini juga sering kali diwarnai dengan beberapa tantangan. Misalnya, macet atau cuaca yang tidak mendukung. Namun, setiap kesulitan dalam perjalanan ini justru membuat saya semakin menghargai proses pulang kampung itu sendiri. Ketika akhirnya tiba di rumah, lelah perjalanan akan langsung terbayar dengan pelukan hangat dari orang tua dan keluarga.

Sesampainya di rumah, kebahagiaan yang saya rasakan tak terlukiskan. Meskipun hanya beberapa hari, waktu bersama keluarga di rumah selalu terasa begitu singkat. Namun, setiap detiknya begitu berharga. Keluarga menyambut dengan penuh sukacita. Makanan khas rumah yang sudah lama tidak saya nikmati, suara tawa keluarga, hingga obrolan ringan yang penuh keakraban---semua itu memberikan rasa nyaman yang tak bisa digantikan oleh apapun.

Saat bersama keluarga, saya merasa seperti kembali ke masa kecil, ketika segala sesuatunya terasa lebih sederhana dan bebas dari beban. Merayakan Tahun Baru bersama mereka menjadi momen yang sangat berarti. Kami menghabiskan waktu untuk berkumpul, makan bersama, dan saling berbagi cerita. Tentu saja, ada juga momen-momen yang lebih intim, seperti berbicara dengan orang tua mengenai perkembangan saya di perantauan, atau berbincang-bincang dengan saudara tentang kehidupan mereka yang semakin dewasa.

Selain itu, suasana kampung halaman yang asri, sejuk, dan penuh kedamaian memberikan rasa syukur yang mendalam. Di tengah keramaian kota besar seperti Bandung, keheningan dan ketenangan di Sukabumi memberikan keseimbangan yang saya butuhkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk merelaksasi diri, kembali mengisi energi, dan menyatukan hati dengan keluarga.

Malam Tahun Baru biasanya kami habiskan dengan berkumpul di rumah. Ada yang menyiapkan makanan, ada yang menonton acara televisi, dan ada pula yang sekadar menikmati obrolan hangat di teras rumah. Kebersamaan ini adalah makna sejati dari perayaan Tahun Baru. Tidak ada kembang api atau pesta megah, hanya kebersamaan dan rasa syukur atas segala yang telah diberikan sepanjang tahun.

Sebagai seorang perantau, momen ini memiliki makna yang jauh lebih dalam. Tahun Baru bukan hanya tentang perayaan, tetapi tentang mengingat kembali apa yang sudah saya lalui sepanjang tahun, tentang mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung, dan tentang merencanakan langkah-langkah hidup yang lebih baik di tahun yang baru.

Setelah beberapa hari menghabiskan waktu dengan keluarga, saatnya untuk kembali ke kehidupan perantauan. Proses perpisahan ini selalu menyisakan perasaan haru. Meski berat, saya tahu bahwa perjalanan ini adalah bagian dari proses hidup yang harus dijalani. Namun, satu hal yang selalu membuat saya merasa lebih baik adalah kenyataan bahwa setiap Tahun Baru, setiap libur panjang, saya selalu memiliki kesempatan untuk kembali pulang dan merasakan kebahagiaan itu lagi.

Libur Tahun Baru dan perjalanan pulang kampung menjadi pengingat bagi saya bahwa rumah adalah tempat yang tak tergantikan. Meskipun hidup di perantauan memberikan pengalaman yang berharga, tak ada yang bisa menggantikan rasa nyaman dan kebahagiaan yang datang dari berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Pulang kampung dari Bandung ke Sukabumi saat libur Tahun Baru adalah momen yang sangat dinantikan oleh seorang anak yang merantau. Ini adalah kesempatan untuk kembali merasakan kedamaian, kebahagiaan, dan cinta dari keluarga yang selalu menunggu. Meskipun hanya sebentar, waktu yang dihabiskan bersama keluarga memberikan kenangan yang tak terlupakan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup di perantauan. Libur Tahun Baru, bagi saya, adalah waktu yang penuh makna---waktu untuk kembali pulang dan merayakan kebersamaan yang tak ternilai harganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun