Mohon tunggu...
Dita Mardiana
Dita Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Berpengalaman di dunia kepenulisan dan sangat tertarik di bidang Multimedia dan profesi kewartawanan.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Harga Beras Naik, Masyarakat Tercekik

7 Desember 2023   08:57 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Freepik

Saat ini harga beras semakin tinggi. Kini, salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia pun kian susah untuk didapatkan. Bagaimana bisa masyarakat membeli beras dengan harga yang tidak ramah di kantong. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat konsumen meningkat dalam satu tahun terakhir sebesar 18,44%. Sebenarnya apa yang membuat harga beras ini naik? Sehingga kami masyarakat menjadi terkena dampak dari semua nya? Bahkan ketua BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ini adalah hal yang terparah dalam lima tahun terakhir. Oh tentu, hal ini juga menjadi permasalahan yang serius. 

Penyebab harga beras naik karena adanya keputusan beberapa negara berhenti mengekspor beras untuk amankan stok pangan mereka. Selain itu, adanya fenomena cuaca El Nino yang mempengaruhi hasil panen secara luas di seluruh dunia, khususnya Indonesia. 

Sampai kapan harga beras ini terus menjerit dan mencekik masyarakat? Harga yang sebelumnya Rp12.400 per kg, kini menjadi Rp 13.400 per kg untuk harga beras medium. Untuk harga beras premium mengalami kenaikan menjadi Rp15.000 per kg, yang awalnya Rp14.000 per kg nya. 

Banyaknya keluhan masyakat termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa yang ikut merasakan kenaikan harga beras ini. "Kalau begini terus bisa 'KO' kita," menjadi salah satu keluhan ibu rumah tangga yang sangat terbebani dengan naiknya harga beras di tahun ini.

 Katanya ada solusi pemerintah yang mengadakan Bantuan Sosial (Bansos). Tapi, apakah bantuan tersebut akan terbagi rata, dan akan terbagi sesuai kepada orang yang membutuhkan? Informasi bantuan sosial ini harusnya lebih di sosialisasikan kepada setiap orang dan setiap tempat yang memang sangat membutuhkan makanan pokok ini. 

Harga beras yang meningkat ini akan menurunkan pendapatan konsumen beras. Hal ini pun akan berpengaruh pada pola pengeluaran keluarga yang pendapatannya terbatas. Karena posisi beras harus nya menjadi pendukung untuk pertumbuhan bangsa, bukan menyelengsarakan pertumbuhan bangsa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun