Mohon tunggu...
Dita Mahalleni
Dita Mahalleni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi ULM

Mahasiswi Geografi, FISIP-ULM Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Risiko Bencana, Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung

7 November 2024   18:09 Diperbarui: 7 November 2024   18:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bandar Lampung memiliki potensi bencana alam yang beragam, mulai dari banjir, tsunami, gempa bumi, hingga tanah longsor. Dalam upaya meminimalisir dampak dan meningkatkan kesiapsiagaan, Pemerintah Kota Bandar Lampung telah merumuskan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) yang memberikan panduan strategis dan rekomendasi kebijakan dalam penanggulangan bencana.

Berdasarkan kajian tersebut, beberapa jenis bencana, seperti banjir bandang, kebakaran hutan, dan tsunami, tergolong berisiko tinggi. Untuk memetakan dan memahami tingkat risiko ini, digunakan teknologi GIS (Geographic Information System), yang menghasilkan peta risiko bagi setiap jenis bencana. Metode ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi wilayah-wilayah rentan tetapi juga menyusun langkah mitigasi berbasis data yang tepat sasaran.

Dokumen KRB ini memberikan sejumlah rekomendasi penting, di antaranya penguatan kerangka hukum penanggulangan bencana, pembentukan kurikulum siaga bencana di sekolah, dan pembangunan sistem peringatan dini. Selain itu, dibutuhkan ketersediaan jalur evakuasi yang jelas serta fasilitas pengungsian yang memadai, seperti akses air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan di titik-titik aman yang telah ditentukan.

Partisipasi masyarakat juga menjadi bagian inti dari strategi ketahanan ini. Pembentukan desa tangguh bencana dan pelatihan kesiapsiagaan akan membantu masyarakat memahami ancaman di sekitar mereka, serta membangun budaya waspada. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas diharapkan mampu memperkuat respons cepat dalam menghadapi situasi darurat.

Dalam jangka panjang, KRB ini diharapkan menjadi dasar bagi Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kota Bandar Lampung yang lebih matang dan menyeluruh. Dengan melibatkan semua pihak, Kota Bandar Lampung dapat meminimalisir dampak bencana dan membangun kota yang lebih tangguh terhadap berbagai ancaman alam.

Artikel ini mengingatkan bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat luas. Dengan langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang tepat, risiko dapat dikurangi, dan keselamatan bersama dapat terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun