Mohon tunggu...
Dita Mahalleni
Dita Mahalleni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi ULM

Mahasiswi Geografi, FISIP-ULM Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tulungagung, Kabupaten yang Dijuluki "Kota Marmer"

3 September 2024   18:19 Diperbarui: 3 September 2024   18:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Tulungagung, terletak sekitar 154 km barat daya dari Surabaya, memiliki luas wilayah 113.167 hektar atau sekitar 2,2% dari total Provinsi Jawa Timur. Dengan koordinat geografis antara 11143'1" hingga 11207'1" BT dan 751'1" hingga 818'1" LS, kabupaten ini terdiri dari 19 kecamatan, 257 desa, dan 3 kelurahan. Wilayahnya didominasi oleh dataran subur di bagian utara, tengah, dan timur, dengan pegunungan serta samudra di selatan. Dikutip dari BPS Kabupaten Tulungagung, pada tahun 2024 populasi Tulungagung mencapai 1.115.633 jiwa. Dikenal sebagai penghasil marmer terbesar di Indonesia, Kabupaten Tulungagung, khususnya Kecamatan Besuki dan Campurdarat, menjadi pusat industri marmer berkualitas yang telah diakui di pasar internasional.

Julukan "Kota Marmer" yang disematkan pada Kabupaten Tulungagung bermula dari keberhasilan daerah ini dalam mengembangkan industri marmer yang signifikan. Sejak ditemukannya deposit marmer berkualitas tinggi di bagian selatan Tulungagung, khususnya di Kecamatan Besuki dan Campurdarat, daerah ini mulai dikenal sebagai pusat produksi marmer unggulan.

Industri marmer di Desa Besole, Kecamatan Besuki mengalami transformasi signifikan sejak 1960-an dengan pendirian PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung, yang menggunakan alat-alat peninggalan Belanda untuk memulai produksi. Keahlian turun-temurun dalam marmer di desa ini berkembang pesat hingga 1990-an, dan kini produk marmernya telah menembus pasar global di Jepang, Australia, Jerman, Cina, dan Amerika. Dari awalnya hanya menghasilkan batu marmer untuk lantai dan dinding, kini Desa Besole memproduksi berbagai produk inovatif, termasuk gantungan kunci, piala, vandel, dan hiasan telur, menjadikannya pemain utama dalam industri marmer internasional.

https://tulungagungdaring.id/kisah-marmer-tulungagung-yang-mendunia/ber gambar
https://tulungagungdaring.id/kisah-marmer-tulungagung-yang-mendunia/ber gambar

Menurut jurnal "Rekomendasi Pemanfaatan Marmer Berdasarkan Karakteristiknya," marmer dari Desa Besole, Kecamatan Besuki, memiliki berbagai kegunaan potensial. Dengan densitas kekar yang baik, marmer ini ideal untuk lantai hunian tertentu. Selain itu, hasil uji geokimia menunjukkan bahwa marmer ini dapat digunakan dalam industri kertas, pewarna tekstil, pestisida, penyaringan gula, dan produksi semen. Secara teknis, marmer ini juga cocok untuk lantai dengan beban berat, batu hias untuk konstruksi dalam, pondasi bangunan ringan hingga sedang, serta batu alam untuk tonggak dan tepi jalan.

Dengan segala pencapaian dan potensi yang dimiliki, Kabupaten Tulungagung tidak hanya terkenal sebagai penghasil marmer terbesar di Indonesia, tetapi juga sebagai pionir dalam industri marmer internasional. Keberhasilan Desa Besole dalam mengembangkan berbagai produk marmer yang inovatif, serta berbagai aplikasi marmer yang direkomendasikan, semakin mengukuhkan reputasi Tulungagung sebagai pusat produksi marmer berkualitas tinggi. Julukan "Kota Marmer" yang disematkan pada Kabupaten ini mencerminkan dedikasi dan keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, serta kontribusinya yang signifikan dalam pasar global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun