Rutinitas dan kegiatan kami itu berbeda, itu sebabnya kami jarang terlihat bersama. Sahabatku itu tidak pernah memaksaku untuk selalu menemani diberbagai aktivitasnya, termasuk aktivitas favoritnya.
Badanku itu kaku, selain itu aku juga mudah sekali mengantuk, dan ternyata dia mengerti akan hal itu. Oleh karena itu, setiap kali dia akan latihan tarian tradisional ataupun dance, dia tidak pernah mengajak atau mengabariku. Ia selalu menyarankanku agar aku melakukan aktivitas lain yang kusukai saja daripada ikut dia latihan dan menunggu hingga bosan.
Rutinitas dan kegiatan kami itu berbeda, itu sebabnya dia selalu meminta agar masing-masing dari kami meluangkan minimal satu hari dalam seminggu untuk bertemu. Dia yang selalu antusias untuk membuat list kegiatan yang akan kami lakukan, ataupun tempat yang akan kami datangi jika kami sepakat untuk bertemu.
Satu lagi, kami itu memang jarang sekali foto bersama, apalagi jika tidak ada suatu momen yang penting. Namun percaya saja, galeri di telepon genggamnya itu dipenuhi oleh foto fotoku dengan berbagai ekspresi yang tidak siap karena ia suka memotretku secara diam-diam.
Sahabatku itu menyebalkan, namun bisa membuat bahagia
Bersamanya membuat setiap pertemuan singkat akan terasa bermakna
Dan sekarang, sosok yang sedari tadi ku ceritakan, tengah tersenyum kearahku bersama dengan sekotak donat yang akan ia jadikan sebagai alasan keterlambatannya.
Aku ingin membenci sahabatku yang ada dihadapanku ini
Karena ia hanya ada satu di muka bumi
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI