Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh para juru parkir liar adalah dengan memanfaatkan tempat baru yang tidak seharusnya seperti pinggiran jalan. Di pinggiran jalan ITC Roxy Mas, Jakarta Barat terdapat puluhan motor berjejer setiap harinya. Padahal jika memasuki kawasan Roxy Mas, di dalamnya masih terdapat tempat parkir yang cukup luas.
ITC Roxy Mas adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terdapat di daerah Cideng, Jakarta Barat. Mal ini terkenal sebagai tempat penjualan telepon selulernya. Namun, tepatnya di sekitar pinggiran jalan ITC Roxy Mas ini, terkenal pula dengan yang namanya parkir liar. Juru parkir pun seringkali terlihat sibuk mengatur barisan motor pengunjung yang datang maupun yang ingin pergi.
"Iya, kalau parkir di sini tuh dikenakan biaya sebesar 5000 Rupiah, itu parkir sepuasnya, maksudnya ga ada jam-jamnya gitu, yang kalau setiap satu jamnya 5000 terus kalau satu jam berikutnya ditambah lagi 5000 tuh engga. Jadi cuman 5000 rupiah itu udah sepuasnya. Beda kan kalau kita parkir di dalam ITC nya pasti dikenakan biaya yang setiap jam berikutnya nambah nambah terus," kata Amat (54), salah satu pengunjung yang sering parkir secara liar.
Parkir liar seperti di ITC Roxy Mas ini memang cukup mengganggu pengguna kendaraan lain, pasalnya hal tersebut membuat jalanan menjadi macet.
Masih saja ada oknum yang menjalankan kegiatan parkir liar ini. Keuntungan yang didapat jumlahnya lebih besar, "iya itu sudah pasti," kata seorang juru parkir yang sebut saja namanya Ceming.
Parkir telah menjadi salah satu hal yang krusial dalam lalu lintas jalan, terutama daerah perkotaan, oleh sebab itu masalah parkir diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Keberadaan tempat parkir sangat membantu masyarakat khususnya bagi mereka yang memiliki kendaraan. Hal inilah yang membuat lahan parkir dapat dijadikan suatu bisnis yang sangat menggiurkan, karena hampir setiap orang yang memiliki kendaraan pasti memerlukan tempat parkir ditambah lagi peningkatan jumlah kendaraan di daerah perkotaan dari tahun ke tahun selalu bertambah. (DLP)
Dita Lia Permata & Amalia Rosadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H