Mohon tunggu...
Dita Kharisma
Dita Kharisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka membaca karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan dalam Berdakwah dan Cara Mengatasinya

20 September 2022   23:25 Diperbarui: 20 September 2022   23:32 3961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang yang semakin maju, tentunya banyak perubahan yang terjadi. Baik dari segi teknologi ataupun komunikasi yang sering kita gunakan setiap harinya. Begitupun dengan berdakwah, sampai kapan pun dakwah akan selalu mengalir dalam kehidupan manusia sebagai petunjuk untuk mendapatkan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. 

Dengan perkembangan zaman yang yang terus mengalami perubahan, tentunya membuat aktifitas berdakwah mau tidak mau harus dikemas menjadi lebih menarik lagi agar semua orang senantiasa berada di jalan kebenaran. Banyak hambatan yang terjadi dalam berdakwah pada masa sekarang, mulai dari metode penyampaian, media, respon masyarakat, tata bahasa dan lainnya.

Sebagai seorang dai ataupun yang menyampaikan dakwah, kita harus mengemas dakwah menjadi lebih menarik lagi agar dakwah yang kita sampaikan mudah dipahami dan audiens pun lebih mengerti maksud dan tujuan dakwah. Namun siapa sangka, dengan perkembangan zaman yang semakin mengalami kemajuan, membuat beberapa hambatan dalam penyampaian dakwah menjadi kurang efektif. 

Diantaranya yang pertama adalah penyalahgunaan kata dalam berdakwah yang membuat isi menjadi sulit dimengerti dan tak jarang kata - kata yang digunakan sedikit kasar dan memojokkan audiens. Oleh karena itu, sebelum menyampaikan materi dakwah, hendaknya terlebih dahulu melakukan pendekatan untuk membangkitkan suasana agar bisa menarik perhatian dan merasa nyaman. 

Kemudian yang kedua adalah cara penyampaian yang masih kuno, terkadang para audiens merasa bosan saat mendengarkan dakwah. Kasus seperti itu bisa kita atasi dengan cara mengajak mereka untuk terjun langsung dan mengimplementasikan nilai - nilai dakwah dalam kehidupan sehari - hari. 

Selain itu kita juga bisa memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk menyampaikan dakwah, seperti contonya membuat vidio animasi yang ditujukan kepada anak -anak yang mana di dalamnya terdapat pesan moral yang bisa diserap. Atau bisa juga memposting vidio dan penggalan kalimat dakwah di sosial media yang sering digunakan oleh kalangan anak muda zaman sekarang, ada instagram, youtube, tiktok dan lainnya.

Namun lama - kelamaan dakwah melalui sosial media juga menimbulkan berbagai problematik yang menyebabkan kesalah pahaman. Beberapa orang yang ceroboh dengan sengaja atau tidak sengaja memposting sepenggal vidio yang telah dipotong dan tidak sesuai dengan vidio aslinya. Hal itu membuat orang yang melihatnya menjadi bingung dan tak jarang juga menyalahkan orang yang menyampaikan dakwah tersebut karena tidak sesuai dengan apa yang dipelajarinya mereka selama ini.

Beberapa hambatan diatas mungkin bisa menjadi acuan untuk merubah cara berdakwah yang lebih kreatif sesuai dengan perubahan zaman, sehingga bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Dengan memperhatikan metode dakwah secara benar mulai dari tata bahasa yang baik, penyampaian yang menarik dan kreatif dapat membuat siapa pun yang mendengarkannya senantiasa akan menerima serta mengerti dengan isi dakwah yang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun