Mohon tunggu...
Dita Feby Indriani
Dita Feby Indriani Mohon Tunggu... Penulis - SEO Content Writer

Still trying to find magic in content writing.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bikin Biaya Produksi Menurun dengan Supply Chain Management!

3 Agustus 2023   17:05 Diperbarui: 3 Agustus 2023   17:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://elements.envato.com/contemporary-male-specialist-of-quality-control-de-L2FJNNQ

Sadarkah kamu kalau bisnis saat ini, memiliki tolok ukur kesuksesan tidak hanya pada kualitas produk yang dibuat, tapi juga biaya produksi yang minimum? Kamu dituntut untuk bisa memanfaatkan sumber daya keuangan dengan bijak tanpa mengorbankan kualitas produk. Bagaimana caranya? Teknologi seperti supply chain management adalah solusi yang bisa kamu andalkan! Dengan berbagai fitur yang ada, kamu akan jauh lebih mudah mengatur proses produksi yang nantinya juga berdampak ke penurunan biaya. Yuk langsung cari tahu caranya di sini!

Rencana Produksi yang Efisien

Sebagai pemilik usaha, kamu pasti membuat rencana produksi dulu sebelum menentukan anggaran yang dibutuhkan. Nah untuk bisa memiliki biaya produksi seminimal mungkin, dibutuhkan rencana produksi yang efisien. Di sini, kamu bisa memanfaatkan sistem supply chain management. Bagaimana bisa? Pertama, sistem ini akan mengumpulkan data historis penjualan yang kamu punya. Kemudian mengolahnya menjadi prediksi permintaan. Lalu hasil prediksi ini bisa kamu jadikan untuk memperkirakan jumlah bahan baku yang perlu disiapkan ketika akan melakukan proses produksi.

Kalau kamu sudah tahu perkiraan jumlah bahan baku yang dibutuhkan, tentu kamu tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk menyimpan stok yang berlebih, bukan? Begitu juga sebaliknya. Kamu tidak akan mengalami kekurangan stok yang justru menyebabkan kehilangan penjualan dan berdampak ke profit perusahaan. Sistem SCM juga bisa digunakan untuk memastikan jadwal produksi yang kamu rancang sudah ideal. Dengan cara ini, sudah bisa dipastikan produk akan jadi tepat waktu dan siap dikirim ke konsumen. Pelanggan senang, biaya produksi aman.

Otomatisasi Proses Produksi

Banyak aspek dari proses produksi yang bisa diotomatisasi oleh sistem supply chain management. Salah satunya memberi notifikasi kalau stok kamu sudah mulai menipis. Hebat ya? Ini bisa dilakukan karena sistem SCM dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT). Sederhananya, dengan sensor yang ada, ketika stok kamu mencapai titik tertentu, sistem bisa secara otomatis membuat pesanan ke pemasok.

Kamu tidak harus memantau gudang setiap saat nih. Bahkan juga tidak usah menelpon manual karena SCM siap secara real-time langsung memberi kabar kepada supplier tanpa disuruh. Lalu dampaknya ke biaya produksi apa? Karena bersifat otomatis, maka kamu tidak membutuhkan tenaga manusia dalam melakukan tugas rutin seperti itu tadi. Artinya, kamu bisa menghemat keperluan tenaga kerja dan memaksimalkan penggunaannya untuk tugas yang lebih strategis.

Mengurangi Downtime

Kamu sudah punya rencana produksi yang efisien, maka secara tidak langsung ini juga membuat angka downtime proses produksi semakin kecil. Apa sebenarnya downtime? Waktu henti atau waktu istirahat yang tidak perlu. Contohnya, tiba-tiba proses produksi terhenti karena stok yang kamu punya kurang. Downtime yang seperti ini akan membuat biaya produksimu jadi membengkak. Kok bisa? Karena kamu tetap membayar tenaga karyawan, mesin tetap berjalan, atau justru kalau dibiarkan akan rusak. Bahkan biaya overhead seperti sewa gedung, pabrik, dan gudang penyimpanan juga tetap jalan sedangkan kamu tidak melakukan proses produksi apapun.

Nah sistem supply chain management bisa kamu gunakan untuk mengurangi downtime. Kembali lagi karena semua perencanaan dikelola dengan baik dan diotomatisasi, maka hambatan seperti waktu henti sangat minim terjadi. Dengan ini, kamu bisa memaksimalkan biaya lainnya untuk kebutuhan yang lebih penting.

Pengelolaan Bahan Baku

Sistem SCM juga membantu kamu untuk melakukan negosiasi harga bahan baku. Dengan paham kebutuhan dan pola pembelian yang sudah ada, kamu lebih mudah merencanakan pembelian. Nah kalau jumlah pembeliannya besar, kamu bisa nih minta harga yang lebih miring ke pemasok. Sistem SCM akan membantu kamu untuk membandingkan mana supplier yang paling cocok dengan budgetmu.

Tidak berhenti di situ, supply chain management juga bisa dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama dalam jangka panjang agar kamu bisa jadi prioritas ketika bahan baku tiba, atau mungkin ada diskon dan promosi tertentu dari supplier. Kamu juga bisa memaksimalkan efisiensi proses produksi melalui manajemen 'just-in-time'. Artinya, kamu hanya menerima bahan baku saat butuh saja. Sehingga cara ini bisa mengurangi biaya penyimpanan, dong? Dampaknya sudah pasti ke biaya produksi yang ikut berkurang juga.

Kontrol Kualitas Produk

Sumber gambar: https://elements.envato.com/contemporary-male-specialist-of-quality-control-de-L2FJNNQ
Sumber gambar: https://elements.envato.com/contemporary-male-specialist-of-quality-control-de-L2FJNNQ

Menerapkan sistem supply chain management (SCM) juga bisa membantu untuk memastikan kontrol kualitas produk yang kamu buat. Produk yang baik akan diterima dengan konsumen dengan senang hati. Sehingga tidak terjadi retur pembelian yang merugikan biaya produksi. Selain itu, barang yang berkualitas juga tidak membutuhkan penanganan berulang di bagian proses manufaktur yang dapat menghabiskan banyak biaya.

Bahkan karena sistem ini dapat diintegrasikan ke sistem lain seperti quality control system, maka kamu tidak butuh biaya untuk tenaga manusia dalam mengelola uji kualitas. Hasil seleksi barang lebih akurat dan juga lebih murah. Jadi, melalui kontrol kualitas produk yang lebih baik dengan SCM, kamu bisa mengurangi biaya produksi dan juga mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk.

Atur Logistik dengan Lebih Baik

Sistem supply chain management ini sangat hebat loh! Kamu bisa memonitor dan mengoptimalkan seluruh jalur distribusi dengan mudah. Jadi, sudah bisa dipastikan kalau barang dikirim dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya. Misalnya, sistem akan memilih rute pengiriman tercepat atau yang paling hemat biaya. Contoh lain kamu bisa juga memilih memanfaatkan pengiriman gabungan (consolidated shipping) pada alur rantai pasok untuk mengurangi biaya pengiriman. Semua hal ini bisa kamu lakukan di sistem SCM.

Kesimpulan

Supply chain management (SCM) adalah sistem yang bisa kamu andalkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Dengan implementasinya, kamu bisa merencanakan produksi dengan lebih efisien, mengautomasi proses, mengelola bahan baku dengan baik, memastikan kontrol kualitas produk, dan mengatur logistik secara optimal. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan sistem supply chain management di perusahaan! Mengingat manfaat dan potensinya yang besar, SCM bisa menjadi kunci sukses kamu nih di masa depan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun