2. Overload Informasi
Aliran informasi yang begitu cepat kadang membuat sulit untuk fokus. Tren yang terus berubah dapat membuat seseorang merasa tertinggal jika tidak segera ikut serta.
3. Kesehatan Mental
Kebiasaan scroll tanpa henti dan ketergantungan pada validasi "likes" sering kali memengaruhi kesehatan mental Gen Z.
Pengalaman Pribadi: Berinteraksi dengan Sesama Gen Z
Sebagai bagian dari Generasi Z, saya merasakan bagaimana media sosial menjadi sarana utama untuk berinteraksi. Salah satu pengalaman menarik adalah ketika saya mengikuti tren di TikTok dan bertemu komunitas kreator konten yang sangat suportif. Namun, saya juga merasakan tekanan untuk selalu relevan di tengah tren yang bergerak cepat.
Misalnya, ada saat di mana saya merasa kewalahan karena terus membandingkan diri dengan kreator lain yang tampaknya selalu lebih sukses atau kreatif. Namun, melalui pengalaman ini, saya belajar untuk menggunakan media sosial sebagai alat positif, tanpa terlalu terpengaruh oleh standar yang ada.
Media sosial telah mengubah cara Generasi Z berinteraksi, dari membangun hubungan baru hingga menciptakan peluang. Namun, penting bagi Gen Z untuk tetap bijak dalam menggunakannya agar manfaatnya lebih besar daripada dampaknya.
Bagi saya, media sosial adalah alat luar biasa jika digunakan dengan tujuan yang jelas. Lalu bagaimana dengan kamu? Apakah kamu merasa media sosial telah memengaruhi cara kamu berinteraksi? Tulis di kolom komentar ya!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI