PENDAHULUAN
Perilaku manusia memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan, mulai dari kebiasaan makan, tidur, mandi, berpakaian, hingga cara belajar. Namun, tidak semua perilaku memiliki potensi menyebabkan penyakit (Rini et al., 2022).Â
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sering terdengar sederhana, tetapi penerapannya memerlukan kesadaran dan komitmen untuk menjaga kesehatan. PHBS melibatkan upaya menciptakan kondisi yang mendukung individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mengadopsi gaya hidup sehat guna menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan (Sholihah et al., 2023).Â
Sebagai salah satu pilar utama dalam program Indonesia Sehat, PHBS juga berperan dalam mengurangi beban pembiayaan kesehatan bagi negara dan masyarakat (Rini et al., 2022).Â
Kesehatan dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, serta menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan. Oleh karena itu, setiap anggota rumah tangga perlu menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan, dan semua pihak harus berkontribusi dalam mewujudkan hal ini.
Hidup ber-PHBS berarti mampu menjaga dan meningkatkan serta melindungi kesehatan dirinya dari gangguan penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Penerapan PHBS di masyarakat merupakan tanggung jawab setiap orang yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di masyarakat agar dapat dijalankan secara efektif.Â
Pada usia 6–12 tahun, PHBS dilakukan tidak hanya di lingkungan rumah tapi juga di lingkungan sekolah. Seiring dengan era globalisasi, kebiasaan yang dapat mengancam kesehatan peserta didik juga semakin meningkat. Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6–10 tahun) ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak (Najihah, 2020).
Upaya kesehatan gigi perlu diperhatikan dari berbagai aspek, termasuk lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat, dan penanganan kesehatan gigi.Â
Sayangnya, banyak orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Karies gigi merupakan penyakit gigi yang umum diderita oleh hampir semua penduduk Indonesia. Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat tinggi (Tyan et al., 2022). Padahal, perawatan gigi memiliki manfaat vital dalam mendukung kesehatan dan penampilan kita (Pratiwi, 2011).
Perawatan gigi dan mulut pada masa anak-anak sangat memengaruhi kesehatan gigi mereka di usia lanjut. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan meliputi menyikat gigi secara teratur, menggunakan flossing, dan menjalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini.Â
Pada usia dini, anak-anak mulai memahami pentingnya kesehatan gigi serta larangan atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi kondisi gigi mereka. Pengetahuan ini dipengaruhi oleh faktor internal (seperti usia dan jenis kelamin) serta faktor eksternal (termasuk pekerjaan, sumber informasi, pengalaman, sosial budaya, dan lingkungan) (Gusti Ayu Ari Agung et al., 2022).