Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dimulai pada anak usia sekolah. Sekolah Dasar (SD) merupakan kelompok yang strategis untuk mengedukasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Hasil survei terhadap tenaga pengajar di SDN Jatikramat VIII, Bekasi, menunjukkan bahwa siswa-siswi tidak memahami cara menggosok gigi dengan benar dan cenderung malas melakukannya di pagi atau malam hari.Â
Oleh karena itu, memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dapat memotivasi siswa-siswi untuk menjaga kesehatan gigi mereka. Motivasi ini menjadi dasar bagi siswa untuk mencapai hasil belajar maksimal, yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan pencapaian kompetensi yang diharapkan (Rahman, 2021).
Selain itu, beberapa faktor penting yang dapat meningkatkan kemampuan adalah kesediaan untuk terus belajar dan mengikuti pendidikan atau pelatihan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hal ini penting dalam mengarahkan kegiatan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Kurniadi, 2013).Â
Pengarahan, menurut Triwibowo (2013), melibatkan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia, termasuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian tugas, komunikasi, dan fasilitasi kolaborasi. Tujuan utama dari pengarahan adalah memastikan pelaksanaan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang efektif dan efisien, sehingga tujuan dapat tercapai secara memuaskan (Suarli & Yayan, 2002).Â
Sementara itu, dalam proses perencanaan, tindakan awal dirumuskan sebelum melaksanakan aktivitas dalam suatu organisasi. Perencanaan ini memainkan peran penting dalam menentukan kinerja organisasi dan memastikan pencapaian tujuan dengan baik. Dengan memberikan arah, mengurangi ketidakpastian, dan menyusun ukuran yang memudahkan proses manajerial, perencanaan menjadi landasan yang kuat untuk mencapai kesuksesan (Syafaruddin et al., 2021).
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan upaya dalam peningkatan pengetahuan dan derajat kesehatan gigi siswa siswi melalui pendekatan manajemen motivasi, pengarahan dan perencanaan di SDN Jatikramat VIII Bekasi dengan melakukan penyuluhan sejak dini dengan pendekatan manajemen motivasi, pengarahan, dan perencanaan tentang cara menjaga kesehatan tubuh terutama kesehatan gigi dengan menggosok gigi yang baik dan benar, karena penyuluhan kesehatan gigi merupakan tindakan pencegahan primer sebelum terjadinya suatu penyakit.
Penyuluhan mengenai penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kegiatan menggosok gigi merupakan topik yang penting dan relevan dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi anak melalui pendekatan motivasi manajemen, pengarahan, dan perencanaan, khususnya pada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatikramat VIII Bekasi.Â
Topik ini dipilih karena kesehatan gigi anak merupakan aspek yang krusial dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Masalah seperti karies gigi dan penyakit gusi dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup anak-anak.Â
Kebiasaan menggosok gigi yang benar dan teratur merupakan langkah awal yang penting dalam mencegah masalah kesehatan gigi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman serta memberikan contoh yang baik kepada anak-anak mengenai teknik menggosok gigi yang benar sejak dini.
Siswa SDN Jatikramat VIII Bekasi dipilih sebagai target utama karena usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan yang tepat untuk membentuk kebiasaan sehat, termasuk dalam menjaga kesehatan gigi. Penanaman kebiasaan sehat pada usia ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan bagi kesehatan gigi anak.Â
Selain itu, sekolah memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada anak-anak mengenai kebiasaan hidup sehat, termasuk dalam menjaga kesehatan gigi. Oleh karena itu, penyuluhan di lingkungan sekolah menjadi strategi yang efektif dalam mencapai tujuan peningkatan kesehatan gigi anak.