Mohon tunggu...
Dita Ariani
Dita Ariani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lulusan Teknik Geodesi? Tenang, Masa Depan Cerah!

22 September 2016   07:07 Diperbarui: 22 September 2016   09:47 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            “Lu ambil jurusan apa,bro?”

            “Teknik geodesi.”

            “Hah? Geodesi? Ntar kerjanya apaan kalo udah lulus?”

            Ilustrasi di atas menggambarkan kalau masih banyak orang yang belum tahu apa itu geodesi serta menganggap kalau jurusan tersebut kurang berprospek bagus. Eitss... jangan salah! Prospek kerja teknik geodesi itu banyak banget, lho!  Mulai dari lembaga pemerintah, lembaga atau pusat penelitian, perguruan tinggi, hingga perusahaan swasta dalam dan luar negeri. Perlu diketahui bahwa kebutuhan akan ahli geodesi di instansi pemerintah maupun swasta jumlahnya sangat banyak, sementara lulusan geodesi di Indonesia masih sedikit serta hingga saat ini baru 4 PTN di Indonesia yang mengadakan prodi teknik geodesi. Berikut akan dipaparkan 10 prospek kerja lulusan teknik geodesi yang dikutip dari Modul Kuliah Kewirausahaan yang disusun oleh Ir. N. Sutopo.

  • Badan Informasi Geospasial (BIG)  atau dahuluBadan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

Lembaga yang satu ini berkaitan erat dengan teknik geodesi dan geomatika. BIG  membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :

  • Pembuatan Peta Dasar (peta rupa bumi)
  • Survey kelautan, diantaranya permasalahan kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, pasang surut, deformasi vertikal, pergerakan lempeng, abrasi/akresi, serta pencairan es di kutub utara.
  • Survey di udara, diantaranya pembuatan foto udara.
  • Penyusunan Rancangan Undang-Undang Informasi Geospasial, dan lain-lain.
  • Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Di lembaga ini, dibutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

  • Pembuatan Sertipikat Tanah
  • Rekonstruksi Batas
  • Menyajikan Aplikasi Sistem Informasi Data Rekonstruksi Batas yang dapat diakses oleh semua kantor pertanahan di seluruh Indonesia.
  • Menyajikan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan untuk pengelolaan administrasi sengketa dan konflik pertanahan, yang sampai saat ini belum terealisasi karena masih banyaknya bidang-bidang tanah yang belum terdaftar, dan lain-lain.
  • Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), antara lain melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :

  • Pendeteksian bidang ionosfer (sinyal) dan telekomunikasi
  • Penginderaan jauh, yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam, gerakan tanah, dan lain-lain.
  • Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Tenaga ahli geodesi dan geomatika akan selalu diperlukan untuk penataan, perencanaan serta pengembangan wilayah di darat termasuk pengembangan wilayah pantai dan pesisir serta memberikan informasi mengenai kondisi topografi dalam hal perencanaan dan pemanfaatan tata ruang. Kondisi ini akan terus berjalan seiring pola kehidupan masyarakat yang berubah sedikit demi sedikit serta berkelanjutan untuk merealisasikan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Akibat perubahan pola kehidupan masyarakat tersebut, diperlukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi pemanfaatan ruang secara berkala. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari survey lapangan yang dilakukan antara lain oleh tenaga survei dan pemetaan, dan kemudian dianalisis oleh ahli geodesi dan geomatika.

  • Kementerian Keuangan, Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Inventarisasi sumber daya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) memerlukan kelompok kerja yang secara khusus bertugas menginventarisasi dan mengevaluasi sumber daya PBB bagi kebijaksanaan pengelolaan dan pemanfaatannya. Kelompok kerja tersebut berfungsi menghubungkan aspek penyediaan data dan infomasi dengan aspek perumusan kebijaksanaan secara bertanggung jawab.

Peran data dan informasi spasial sangat berguna dalam pengelolaan PBB. Perkembangan sistem informasi akan mengarah pada interaksi data alfanumeris dalam Sistem Manajemen Informasi Perpajakan (PBB, PPN, PPh, dan BPHTB), kemudian intelerasi data grafis dengan data alfanumeris dalam Sistem Informasi PBB pada akhirnya akan menjadi interpendensi antar sistem informasi yang bertumpu pada data grafis (spasial) dan data alfanumeris dari instansi terkait.

Perkembangan sistem informasi dalam pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada dasarnya merupakan lahan yang menjanjikan bagi lulusan Teknik Geodesi. Hal ini terbukti pada tahun 2008, Kementerian Keuangan juga membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 2 (dua) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2008).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

  • Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) dan Peta Blok, yang dapat memberikan informasi rinci objek pajak, informasi jenis penggunaan bangunan, informasi penilaian individual, informasi status pemilik objek pajak dan informasi status pembayaran.
  • Pembuatan Informasi Indeks Nilai Tanah (angka yang menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan nilai tanah suatu kabupaten / kota atau provinsi dari waktu ke waktu), dan lain-lain.

Tetapi pada perkembangannya, pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sepenuhnya akan diberikan kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan khususnya mengenai pemetaan dan pendataan akan membutuhkan peran lulusan Teknik Geodesi untuk tahun-tahun mendatang.

  • Dinas Bina Marga

Dinas Bina Marga membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :

  • Pengembangan, pengelolaan dan pemantauan infrastruktur (jalan dan jembatan).
  • Pembuatan peta Jaringan Jalan.
  •  Penyajian Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan infrastruktur, dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat ini dan mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika mengingat pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

  • Asosiasi Perusahaan Survei Pemetaan dan Informasi Geospasial (APSPIC)

Berdasarkan fakta bahwa setiap kegiatan perencanaan antara lain memerlukan peta, karena pada prinsipnya tanpa ada peta maka kita tidak akan dapat membuat suatu perencanaan teknis.

APSPIC berperan aktif dalam pengembangan jasa dibidang pekerjaan survei, pemetaan dan Informasi Geospasial yang saat ini dipercaya oleh BIG dalam rangka pengembangan Sumber daya, terutama sumber daya manusia  di bidang jasa survei, pemetaan dan informasi Geospasial Indonesia. Ahli pemetaan sangat berperan di bidang ini.

  • Perusahaan Pertambangan

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika di perusahaan pertambangan antara lain sebagai berikut :

  • Mengidentifikasi area pertambangan.
  • Mitigasi bencana akibat pertambangan
  • Penyediaan data spasial untuk pengelolaan pertambangan rakyat antara lain : andesit, diorit, granit, gamping, zeolit dan lain-lain.
  • Penyediaan data spasial untuk pengelolaan sumber daya mineral seperti: emas, tembaga, nikel, kalsit dan lain-lain.
  • Jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia adalah 33 (tiga puluh tiga) perusahaan (sumber : Indonesian Mining Association, 2007).
  • Melihat banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia dan banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang petambangan yang membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika, maka tidak terlepas dari penerimaan karyawan dari lulusan geodesi dan geomatika.
  • Dosen

Perguruan tinggi negeri di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika berjumlah 4 (empat) universitas, yaitu UNDIP, UGM, ITB, dan ITS. Sementara pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika, yaitu Universitas Pakuan Bogor, Institut Teknologi Nasional (ITNAS) Bandung, Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta.

Di perguruan tinggi tersebut di atas, hampir setiap tahunnya membuka lowongan pekerjaan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap dengan latar belakang pendidikan geodesi dan geomatika.

  • Perorangan (wirausaha)

Lulusan pendidikan geodesi dan geomatika yang berkeinginan untuk berwira usaha, dapat bekerja melayani kebutuhan pihak pemerintah dan swasta dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya :

  • Pembuatan dan pencetakan peta.
  • Penjualan / persewaan / service / kalibrasi alat-alat survey dan pemetaan.
  • Tenaga freelance (perorangan) dalam bidang-bidang geodesi dan geomatika

            Itulah 10 prospek kerja lulusan teknik geodesi. Sebenarnya masih banyak peluang kerja yang dapat lulusan geodesi ambil, mengingat bahwa di zaman sekarang semua kegiatan entah itu ekonomi, bisnis, pekerjaan teknik, hukum, sampai politik membutuhkan peta atau informasi data keruangan (data spasial) dalam melaksanakan kegiatannya dan peta merupakan produk dari teknik geodesi. Disalah satu headline majalah terkemuka di dunia, dinyatakan bahwa Geodesi dan Geomatika akan menjadi 10 profesi paling top di dunia dalam 10 tahun ke depan.Hal ini menguatkan kalaujurusan teknik geodesi berprospek cerah.

Bagaimana? Kerenbukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun