Mohon tunggu...
Dita Aprilia
Dita Aprilia Mohon Tunggu... Guru - 21107030125 Mahasiswa Tuli UIN SUKA Yogyakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teman teman dengar sebutkan Tuli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dita Tidak Tau Rasa Apa Sih

19 Mei 2022   19:59 Diperbarui: 19 Mei 2022   20:32 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata itu Ami sudah tidak sendiri lagi. Berdua sama aku. 

Ami sering mengingatkan aku, " buat mata kuliah nanti malam,aku sudah siap mengajar soal latihan jurnalistik buat kamu" wah. Aku benar-benar semangat dan bersenang-senang (tertawa kecil). Karena Ami yang baik,ganteng. Besok, setelah pulang di kampus. 

Aku yang bertanya " Ami, bolehkah kamu menemani sama aku ke perpustakaan untuk mencari buku, mengerjakan tugas buat makalah dan jurnalistik?" Ami yang menjawab. " Boleh boleh . Aku akan membantumu " duh, sosweet. (Hehe).

 Ternyata itu mereka, aku pikir mereka hanya bodoh sih. Mereka tidak punya hati nurani . Aku tidak bisa menahan emosi dan penasaran. Aku sudah bilang " aku serius mengejar cita-citaku, kamu sebagai pacarku harusnya mendukung ,kasih positif dan semangat. 

Malah bukan memanfaatkannya." Ami yang menjawab, " kamu, apa yang lakukan kamu ? " (Menahan emosi). Ami menyadari bahwa ternyata mereka suka membuat merusak hubungan. Aku berfikir, " Ami, harusnya kamu jangan nilai sama mereka cewe, jadi lebih baik kamu menghindari mereka dari sekarang. " Ami berusaha pasti bahwa keadaan aku baik-baik saja. 

Namu, setelah beberapa hari suasana hatiku tidak membaik, sering melamun, sering pikir dan sensitif marah (aku sedang PMS). Wajar aja untuk perempuan saat melihat mood,menenangkan dirinya sendiri, tidak membaik. Ami tersenyum dan mengelus-elus rambut aku ada perasaan bersalah karena jarang berkomunikasi dengan Ami.

Aku yg bilang, " makasih untuk semuanya post foto aku, mengajar aku buat mata kuliah dan jurnalis, aku benar-benar semangat dan nyaman ,Amii." Ami yang menjawab, " sama sama , kalau ada apa apa ceritakan aja sama aku membuatmu menenangkan dirimu sendiri . 

Semangat jangan bermalas-malas belajar" . Wuwuw hubungan yang baik, selalu mendukung ,sama -sama pengertian. Kamu itu benar-benar sabar, baik, ganteng , Sholeh . Menyebalkanku! (Haha). Aku yang bertanya , " ami, kenapa kamu menatapku?". 

Ami yang menjawab, " kamu itu perempuan,cantik , hidung pesek tapi lucu." 

Oh itu dalam hatiku senang dan tersenyum karena berhasil menjalankan semuanya rencana. Setelah kita pulang di PLD(pusat layanan difabel), aku dan ami ngobrol melalui video call di kost . seperti ini aku tanya ke ami .

Aku: Ami amii..

Ami: Ada apa pesek?

Aku: Aku mau beli es krim tapi.. (sedikit bingung)

Ami: Oh iya mau beli es krim beli dimana? Merk es krim apa ya?

Aku: hmmm... (sedang berpikir)

Ami: Oh iya. Mixue aja. Mau gak?

Aku: Mau tapi dibayar siapa?

Ami: Aku aja. Tapi satu kali yaa.. jangan sering minuman dingin atau es krim nanti dimarahi papamu lho

Aku: Makasih ya. Siap Amii..

Tiba-tiba banget ami sudah di depan pintuku, ami kasih es krim mixue buat aku benar-benar senang sekali. Hehe, aku tanya lagi sama ami. 

" ayo kita berjalan-jalan ke mall " dimaklumin saja perantauan dari orangtua kita. Selama saat ini kita pulang kampung dari LDR di jogja . lalu adiknya ami video call sama aku seperti ini.

Adiknya ami: haiii kakak Dita..muach

Aku: haii adek jaya..apa? hehe muach..

Adiknya ami: kapan kakak Dita main ke lombok?

Aku: mudah-mudahan dek . kalau kakak sudah punya uang mau main ke lombok.

Adiknya ami: (mengangguk). Ya, kakak Dita kakak Dita.

Aku: (bingung adik jaya kenapa). Ada apa sayang dek?

Adiknya ami: (diberi isyarat). Love you. Love you, kaka Dita.

Aku: wah heraannn dek jayaaa. Love you too dek, dek jaya. Jangan lupa belajar yang rajin dek. Nanti kakak memberi uang THR untuk dek jaya buat beli jajan.

Adiknya ami: mau mau (mengangguk)

Nah ini keren sekali , aku terharu adik jaya itu tidak bisa mendengar seperti ami termasuk aku. Kita melahirkan dari ibu yang luar biasa, hebat, sabar itu mengajarkan apa artinya cinta ketulusan.

Ibu kita tetap mendukung kita dan dek jaya semangat ,jangan lupa bersyukur , tidak boleh sedih. Ibunya ami mengingatkan aku dan ami, ibu sayang kalian jangan macam-macam. 

Ibu mendukung kalian cepat lulus menjadi ibu bangga jangan pernah membuatku kecewa,jangan lupa sholat lima waktu. Aku pernah SMS-an dengan ibunya ami. Seperti ini percakapan.

Ibunya ami: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Dek Dita.

Aku: Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, ada apa bu? (masih deg-degan hehe)

Ibunya ami: Gimana kabar dek Dita?

Aku: Alhamdulillah baik dan sehat. Kalau ibu bagaimana ? jaga kesehatan selalu.

Ibunya ami: Iya nak, InsyaAllah mamak  tetap jaga kesehatan, Dita kapan ke jogja?

Aku: Oh iya saya balik ke jogja tanggal 21 November.

Ibunya ami: Memangnya uts nya online yaa, kuliahnya masih online juga.

Aku: iya bu, tapi tidak wajib luring.

Ibunya ami: dita mau ikut ke lombok?

Aku: (herann) . mau tapi belum ada rejeki..hehe..

Ibunya ami: Mudah-mudahan mamak ada rejeki ya nak dita.

Aku: Amiin, ada apa saya mau ke lombok?

Ibunya ami: jalan-jalan ke lombok biar tau keadaan keluarga ami.

Aku: wah, saya malu-malu bu..hehe..

Ibunya ami: ndak apa-apa nak dita

Aku: ok, terima kasih mamah.

Ibunya ami: ya sama sama nak dita, pesan ibu jaga diri jadi wanita muslimah.

Aku: ok, boleh bu.

Ibunya ami: ya besok mamak jahitkan gamis ya, kalau mamak ada rejeki untuk beli kain buat nak dita.

Nah, aku menghormati dengan keluarganya Ami. Aku ikut senang banget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun