Mohon tunggu...
Dita Amanda Prastya
Dita Amanda Prastya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Globalisasi: Starbucks Tetap Diminati Meski Menguras Dompet

27 Maret 2023   05:46 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:41 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi selalu dikaitkan dengan keterbukaan dan penghapusan batas-batas geografis, memungkinkan aliran bebas barang, jasa, dan ide antar negara. Keterbukaan ini telah mendorong sistem ekonomi banyak negara ke dalam mekanisme pasar, yang mendorong persaingan antar pengusaha dalam mengejar pangsa pasar. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, pengusaha sering mengandalkan kekuatan branding untuk menarik minat konsumen.

Menurut KBBI, merek adalah merek yang dikenakan oleh pengusaha pada barang-barang mereka, bertindak sebagai pengenal untuk mengekspresikan nama, logo, dan simbol lainnya. Tanda ini berfungsi sebagai cara untuk membedakan produk dan layanan satu sama lain, serta untuk menciptakan kesan ahadi pada pelanggan potensial.

Merek memiliki pengaruh yang kuat pada penjualan, sebagaimana dibuktikan oleh permintaan yang konsisten untuk produk dengan nama-nama terkenal seperti Starbucks.

Meskipun ada keluhan tentang harga dan selera yang tidak sesuai standar, produk ini tetap populer di pasar. Ini sebagian besar disebabkan oleh pengakuan merek yang terkait dengan mereka, karena banyak konsumen membeli barang-barang ini untuk rasa status atau kernewahan.

Hal ini menunjukkan efektivitas branding dalam mendorong kesuksesan penjualan dan pemasaran. Selain itu, ini menyoroti pentingnya menciptakan merek yang kuat dan dapat dikenali yang beresonansi dengan pelanggan dan mendorong loyalitas.

Globalisasi telah berdampak luar biasa pada evolusi sistem pasar. Selama berabad-abad, barang-barang yang diproduksi dan dikonsumsi orang digunakan untuk mendefinisikan hubungan sosial dan hierarki. Namun, seiring berjalannya waktu, preferensi orang telah bergeser dan menjadi lebih kompleks. Padahal di masa lalu, kedudukan sosial seseorang dapat ditentukan oleh perhiasan atau pakaian yang mereka kenakan, hari ini, itu jauh lebih bernuansa.

Sekarang, status sosial seseorang dapat dinilai dari kedai kopi yang sering mereka kunjungi, dengan Starbucks menjadi contoh utama dari fenomena ini. Meskipun harganya tinggi, perusahaan telah berhasil tetap sukses karena reputasinya sebagai simbol status.

Target pasar Starbucks bukanlah lingkaran ekonomi bawah, melainkan konsumen kelas atas yang bersedia membayar premi untuk kualitas dan pengalaman yang ditawarkan merek tersebut. Harga produk Starbucks memang tidak murah, yang bisa membuat pelanggan berpikir dua kali sebelum menghabiskan puluhan ribu rupiah untuk secangkir kopi.

Hal ini menjadikan Starbucks sebagai simbol gaya hidup kelas atas, terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan Grace Putlia pada 2018. Siswa, khususnya, cenderung lebih tertarik ketika diundang untuk minum kopi di Starbucks daripada kedai kopi lainnya, dan bersedia menyisihkan uang mereka untuk membeli kopi Starbucks. Ini menunjukkan kekuatan merek Starbucks dan kemampuannya untuk menarik pelanggan dari semua lapisan masyarakat.

Selain itu, Starbucks telah menjadi tujuan populer untuk belajar, bekerja, atau sekadar bersantai. Dengan tempat duduk yang nyaman, Wi-Fi gratis, dan suasana yang menyenangkan, tidak heran mengapa Starbucks telah menjadi tempat tujuan bagi banyak orang.

Starbucks menawarkan berbagai makanan dan minuman untuk dipilih, mulai dari kopi dan teh hingga kue kering dan sandwich. Perusahaan telah melakukan upaya untuk mengurangi dampak lingkungannya dengan memperkenalkan cangkir dan sedotan yang dapat didaur ulang, serta menawarkan diskon bagi pelanggan yang membawa mug yang dapat digunakan kembali sendiri.

Komitmen terhadap keberlanjutan ini hanya menambah daya tarik Starbucks sebagai tujuan populerPengaruh globalisasi terhadap perkembangan kedai kopi Starbucks tidak dapat dilebih-lebihkan.

Starbucks telah menjadi salah satu merek paling dikenal di dunia, dengan lebih dari 32.000 toko di lebih dari 80 negara. Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan globalisasi untuk berekspansi ke pasar baru dan menjangkau pelanggan baru.

Starbucks telah mampu memanfaatkan meningkatnya keterkaitan ekonomi dunia dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan global dan memperluas kehadirannya di berbagai negara. Selain itu, Starbucks juga telah mampu memanfaatkan kekuatan teknologi untuk menjangkau pelanggannya di bagian dunia yang lebih terpencil.

Selain itu, Starbucks juga telah mampu memanfaatkan pasar global dengan menawarkan produk yang menarik bagi budaya yang berbeda. Dengan menawarkan beragam pilihan produk, Starbucks telah mampu mendapatkan pijakan di berbagai negara.

Selain itu, Starbucks juga telah mampu memanfaatkan tren globalisasi dengan menawarkan versi lokal dari produknya di berbagai negara. Ini telah memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan basis pelanggan yang lebih besar dan mendapatkan keunggulan kompetitif atas para pesaingnya.

Starbucks telah mampu memanfaatkan ekonomi global dengan memanfaatkan skala ekonomi, yang merupakan strategi yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya dan menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggannya Strategi ini telah memungkinkan Starbucks untuk tetap kompetitif di pasar internasional dan memperluas jangkauannya ke berbagai negara.

Dengan memanfaatkan jaringan tokonya yang luas, Starbucks telah mampu meningkatkan produksinya dan mengurangi biayanya, memungkinkannya untuk menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggannya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar global dan memperluas kehadirannya di berbagai negara.

Selain itu, Starbucks telah dapat memperoleh manfaat dari ekonomi global dengan memanfaatkan peningkatan permintaan untuk produk dan layanannya

Dengan memanfaatkan skala ekonomi, Starbucks telah mampu mengurangi biayanya dan menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggannya, memungkinkannya untuk tetap kompetitif di pasar global dan memperluas kehadirannya di berbagai negara.

Secara keseluruhan, terbukti bahwa globalisasi telah menjadi faktor utama dalam kesuksesan kedai kopi Starbucks, Dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan global, kemajuan teknologi, dan skala ekonomi, Starbucks telah mampu memperluas jangkauannya ke berbagai negara dan menjangkau basis pelanggan yang lebih besar. Ini telah memungkinkan perusahaan untuk menjadi nama rumah tangga dan salah satu merek paling dikenal di dunia.

Melalui kehadiran globalnya, Starbucks telah mampu menciptakan pengalaman yang unik dan terpadu bagi pelanggan, terlepas dari lokasi mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membangun basis pelanggan setia dan memantapkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun