Mohon tunggu...
Dita Anis Zafani
Dita Anis Zafani Mohon Tunggu... Penulis - Ekonom, Aktivis lingkungan, dan Penggerak GUSDURian

Literasi ekonomi, lingkungan, dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sejarah Ice Cream dari China hingga Zangrandi Surabaya

15 Mei 2023   12:55 Diperbarui: 16 Mei 2023   15:39 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Dita Anis Zafani

"You scream, I scream, we all scream for Ice cream!"

American proverb di atas pasti sudah tidak asing lagi didengar. Kalimat tersebut merupakan ungkapan bentuk pujian bagi Ice cream yang lezat, saking lezatnya hingga membuat kita ingin berteriak kegirangan saat memakannya. Proverb ini juga akan kita temukan di buku menu restoran Ice Cream legendaris di Surabaya bernama Graha Ice Cream Zangrandi. Berlokasi di Jalan Yos Sudarso No 15, Surabaya.

Sejak keberadaannya 200 tahun sebelum masehi di China, Ice cream memang sudah menjadi salah satu dessert yang paling digemari oleh banyak orang. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ice cream sangat populer di kalangan bangsawan Romawi pada abad keempat sebelum masehi. Kala itu ice cream dibuat dari salju pegunungan dan dicampur dengan buah dan madu yang diimpor oleh Kaisar Nero Claudius (Kaisar Romawi kelima dan terakhir dari Dinasti Julio-Claudian).

Marco Polo, seorang saudagar dan juga petualang pada abad ke tiga belas, saat kembali ke Eropa dari perjalanannya di China membawa resep pembuatan Ice Cream, kemudian seorang koki berkebangsaan Italia mengembangkan teknik pembuatannya menggunakan es air dan es susu. Saat ke Prancis, Catherine, Permaisuri Raja Inggris Henry VIII (Beberapa sumber lain menyebutnya Istri Henry II, tapi berdasarkan hasil penelusuran Henry II tidak memiliki istri bernama Catherine) membawa serta juru masak Italia bernama Buontalenti untuk membuat cemilan Ice Cream tersebut. Dari sinilah akhirnya Ice cream tersebar ke seluruh penjuru dunia.

Melihat dari sejarah Ice Cream, tidak mengherankan Ice Cream Zangrandi yang terletak di kota Pahlawan dinilai memiliki cita rasa yang lezat. Pasalnya, kedai Ice Cream yang sudah ada dari tahun 1930 itu juga dibangun oleh seorang berkebangsaan Italia bernama Roberto Zangrandi. Sang istri, Nyonya Zangrandi atau yang akrab disapa Mevrouw Zangrandi adalah orang yang menciptakan resep Ice Cream Zangrandi sendiri dan dibuat dari bahan-bahan alami. Itulah kenapa Ice Cream Zangrandi memiliki cita rasa klasik yang khas.

Dokumentasi Dita Anis Zafani
Dokumentasi Dita Anis Zafani

Berdiri sejak kolonial Belanda, R. Zangrandi (nama pertama kedai Ice Cream Zangrandi) menjadi sebuah restoran eksklusif yang menjual ice cream, khususnya bagi orang Belanda atau bangsa Eropa yang tinggal di Surabaya. Kedai Ice Cream ini juga menjadi saksi bisu belasan pergantian pucuk pimpinan di Balai Kota Surabaya. Mulai dari H.I. Bussemaker yang menjabat tahun 1926-1932 pada zaman Belanda hingga Eri Cahyadi yang menjabat dari 2021-saat ini. 

Zangrandi sendiri juga sudah mengalami pergantian kepemilikan Pada tahun 1960. Seorang Ahli Sejarah Kota Surabaya; Kuncar memaparkan pada tahun tersebut terdapat kebijakan nasionalisasi bagi Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia. Mereka diberi pilihan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) atau tetap menjadi WNA dengan konsekuensi harus pulang ke negaranya.

Karena memilih opsi terakhir maka Zangrandi dan keluarganya kembali ke Italia pada tahun itu juga. Sedangkan kedai ice cream R Zangrandi meliputi bangunan, resep, dan semua perabot termasuk alat pembuat ice cream dijual kepada kolega bisnisnya, seorang pengusaha winery keturunan Tionghoa bernama Adi Tanumulia. Dengan terus menggunakan resep dari penemunya rasa Ice Cream Zangrandi tetap sama hingga saat ini. Kualitas bahan-bahan yang digunakan pun alami dan bebas pengawet sehingga rasanya tetap lezat dan disukai dari generasi ke generasi.

Bukan Cuma menunya yang autentik, kedai es krim Zangrandi juga sangat instagramable. Nuansa vintage sangat terasa jika berkunjung ke kedai Ice Cream ini. Sejak ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 2009 berdasarkan surat Keputusan Walikota Surabaya, bangunan luar, warna, hingga kursi rotan Zangrandi tidak ada yang berubah. Meskipun begitu jelas sekali betapa terawatnya kedai ini dari kebersihan dan kekokohan seluruh material dan aksesoris.

Dokumentasi Dita Anis Zafani
Dokumentasi Dita Anis Zafani

Adapun menu-menu Zangrandi sangat bervariasi, dari Specialities berbagai macam Ice Cream seperti The Love deal, Banana Split, dan Noodle Ice Cream dengan kisaran harga Rp. 45.000- 69.000, Drink Specialities berupa Soda Ice Cream, Cocio Quake, dan Lovely Shake dan lainnya seharga Rp. 45.000. Unruk Ice Scoop dengan menu andalan Tutty Frutty, Cassata, dan Black Forest dipatok Rp. 37.000 sedangkan Scoop & Flavors seharga Rp. 30.000.

Dokpri
Dokpri

Jika ingin ngemil dengan harga yang lebih bersahabat di kantong juga tersedia menu Drink & Snack berupa Resoles, Kroket dan lainnya dari harga Rp. 21.000-13.000, menu Drink terdiri dari Coca Cola, Sprite, Soda water, dan juga Mineral water seharga Rrp. 9000-6.000. Silahkan klik di sini jika penasaran dan ingin tahu semua menu Zangrandi. Adapun jam buka Zangrandi dimulai Jam 10.00 pagi sampai jam 22.00 malam. Meskipun begitu tepat jam 21.00 pelayan akan close order, jadi pastikan semua menu yang ingin kamu coba sudah terpesan sebelum jam 21.00 ya! Let's scream!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun