Mohon tunggu...
dita maharani putri
dita maharani putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus

13 Januari 2022   02:18 Diperbarui: 13 Januari 2022   02:22 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pembelajaran adalah usaha yang melibatkan dan menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki guru untuk mencapai target kurikulum. pembelajaran juga merupakan suatu proses interaksi guru kepada peserta didik untuk menyampaikan ilmu pada suatu lingkungan belajarnya masing-masing. universal 1948 menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak atas  pendidikan, deklarasi jomtien memberikan kewajiban bagi sekolah untuk memenuhi semua kebutuhan anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhannya mempunyai kelainan. 

terdapat beberapa pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yaitu segresi, mainstreaming dan inklusi. segresi adalah salah satu bentuk sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang terpisah dari sistem pendidikan umum. mainstreaming adalah suatu sistem pendidikan yang  memberi kesempatan anak berkebutuhan khusus mengikuti pendidikan di sekolah umum bersama dengan anak-anak pada umumnya dan tidak diberikan perlakuan khusus,melaikan harus mengikuti sistem yang berlaku di sekolah. sedangkan inklusi adalah pendidikan anak berkebutuhan khusus di sekolah umum dengan belajar bersama anak-anak normal tetapi akan diberikan perlakuan yang sesuai bagi anak yang berkebutuhan khusus.

untuk saat ini karena seluruh wilayah terdampak adanya pandemi maka adanya sedikit kesulitan pada pembelajaran anak berkebutuhan khusus maka dari itu peran orang tua lah yang sangat dibutuhkan kerjasama nya untuk tetap bisa mengontrol pembelajaran pada anak-anak berkebutuhan khusus dan dapat mengarahkan pada kegiatan sehari-hari. orang tua bisa menjadi pendamping utama dalam membantu tercapainya tujuan yaitu pendidikan anak, orang tua bisa menjadi guru yang selalu mendidik anaknya dalam pendidikan sehari-di luar jam sekolah bersama gurunya, dan orang tua sebagai fasilitator untuk mencapai keberhasilan dalam anak berkebutuhan khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun