Bisnis pangkalan gas LPG 3 kilogram merupakan bagian penting dalam rantai pasok gas ke rumah tangga. Mengingat gas LPG menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, maka pengelolaan biaya yang efisien menjadi krusial untuk menjaga kelangsungan operasional pangkalan gas. Fluktuasi harga gas LPG di pasar dapat memberikan tekanan terhadap pangkalan gas, terutama dalam hal pengendalian biaya. Kenaikan harga beli gas tanpa diiringi dengan penyesuaian harga jual dapat menggerus margin keuntungan pangkalan gas. Mengelola biaya secara efisien juga berdampak pada kualitas pelayanan dan keselamatan pengguna gas. Biaya operasional yang rendah dapat memungkinkan pangkalan gas untuk melakukan investasi dalam peralatan keselamatan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik.
Persaingan di industri gas LPG semakin ketat, sehingga pengelolaan biaya yang tepat dapat menjadi faktor penentu keberhasilan pangkalan gas. Pangkalan gas yang mampu mengontrol biaya dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Â Pengelolaan biaya yang berkelanjutan juga berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Investasi dalam teknologi ramah lingkungan atau program CSR memerlukan alokasi biaya yang tepat agar dapat berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.
Perilaku biaya merujuk pada cara di mana biaya berubah seiring dengan perubahan dalam tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Ada beberapa jenis perilaku biaya yang umum terjadi dalam lingkungan bisnis seperti biaya Tetap, biaya Variabel, dan biaya Semi-variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam jumlah tertentu terlepas dari tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sejalan dengan tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Biaya semi-variabel adalah biaya yang terdiri dari komponen tetap dan variabel
Penting untuk memahami perilaku biaya karena hal ini dapat membantu manajemen dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memahami bagaimana biaya berubah seiring dengan aktivitas perusahaan, manajemen dapat menghitung biaya produksi yang tepat, menentukan harga jual produk, dan mengevaluasi kinerja perusahaan secara lebih efektif.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam jumlah tertentu terlepas dari tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Biaya variable adalah Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah per unitnya tidak berubah. Berdasarkan definisi di atas dapat ditekankan bahwa biaya variabel total berubah proporsional dengan perubahan aktivitas, biaya variabel per unit tidak berubah walaupun aktivitas berubah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.
Biaya semi variabel terdiri dari komponen konstan dan variabel. Lapisan atas dari biaya ini tetap tidak berubah, sedangkan lapisan bawahnya menghilang. Biaya semi variabel terdiri dari biaya-biaya dengan unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Untuk tujuan penelitian dan pengembangan, bias semi-variabel harus diartikan sebagai komponen tetap dan komponen variabel dari bias. Namun, ini biasanya merupakan biaya minimum yang harus dibayarkan untuk layanan yang digunakan.
Modal yang dikeluarkan = Rp7.650.000/bulan
Upah supir = Rp450.000/bulan
Biaya listrik = Rp50.000/bulan
Total biaya yang dikeluarkan pangkalan LPG 3 kg, jika ,mengikuti metode perilaku biaya:
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Biaya Semi-variabel
Total Biaya = Modal + Upah supir + Biaya listrik
Total Biaya = Rp7.650.000 + Rp450.000 + Rp 50.000 = Rp8.150.000
Jadi total biaya yang dikeluarkan oleh pangkalan LPG 3 kg adalah sebesar Rp8.150.000 setiap bulannya.
Dalam kesimpulan terkait hubungan antara perilaku biaya terhadap pangkalan LPG 3 kg, penting untuk memahami bahwa analisis perilaku biaya memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana setiap komponen biaya merespons perubahan dalam tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Dengan pemahaman ini, manajemen dapat mengidentifikasi pola-pola dalam biaya-biaya tersebut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola biaya dengan lebih efektif.
Sebagai contoh, dalam situasi di mana pangkalan LPG 3 kg mengalami kenaikan produksi, manajemen harus memperhatikan bagaimana biaya modal, biaya upah supir, dan biaya listrik akan berperilaku. Kenaikan produksi mungkin membutuhkan investasi tambahan dalam modal untuk memperluas fasilitas produksi atau memperbaharui peralatan. Hal ini bisa berdampak pada biaya produksi secara keseluruhan.
Di sisi lain, kenaikan aktivitas pengiriman mungkin juga mempengaruhi biaya upah supir. Jumlah pengiriman yang lebih banyak akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, yang berarti biaya upah supir kemungkinan akan naik seiring dengan peningkatan aktivitas tersebut.Â
Selain itu, adanya peningkatan produksi juga berarti pemakaian energi listrik yang lebih tinggi. Biaya listrik akan menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi total biaya produksi.Dengan memahami hubungan antara perilaku biaya dan aktivitas operasional pangkalan LPG 3 kg, manajemen dapat mengidentifikasi peluang-peluang untuk efisiensi, pengendalian  biaya, dan pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.
Referensi: Ludwina Harahap. (2020). "Modul Akunyansi Biaya". Universitas Trilogi. Hal.22
Referensi: Dr. I Made Adnyana, S.E., M.M.,"Akuntansi Manajemen". .Jakarta Selatan : Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Hal.15
Referensi: Dian Fahriani.,(2020). "Analisis Perilaku Biaya Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perusahaan Developer (Studi Kasus Perusahaan Developer di Sidoarjo)". Vol. 2 No. 1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI