Industri pariwisata Indonesia saat ini banyak dijadikan sebagai sektor alternatif untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan dalam pembangunan pariwisata sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Situasi industri pariwisata di masa pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Selain itu, hal ini berdampak pada turunnya pendapatan nasional dari industri pariwisata. Menurunnya transportasi, akomodasi, serta makanan dan minuman merupakan awal dari resesi industri pariwisata Tanah Air.
Pariwisata Indonesia pasca pandemi kini berangsur pulih. Data menunjukan pada Juli 2022, kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) mencapai lebih dari 470 ribu orang. Ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covud-19. Secara kumulatif kunjungan wisman sepanjang semester l, 2022 mencapai 1,2 juta orang.
Dampak positif dari pengembangan pariwisata antara lain peningkatan lapangan kerja, peningkatan kesempatan usaha, peningkatan pendapatan dan pelestarian budaya lokal. Pariwisata dapat meningkatkan perolehan devisa, menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan industri pariwisata, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dapat mendorong berbagai negara untuk mengembangkan industri pariwisata.
Menurut penulis, pengembangan pariwisata sangat penting sebagai inisiator dan akselerator pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pariwisata berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap pariwisata.
Faktor lain yang mempengaruhi pariwisata di Indonesia adalah nilai tukar dan inflasi. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan industri pariwisata dan dengan demikian berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, juga dapat mendorong berbagai negara untuk mengembangkan industri pariwisata. Pariwisata berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai saluran, termasuk pendapatan devisa, dan menarik investasi internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H