Mohon tunggu...
Dita Riani
Dita Riani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa semester 6 Ilmu Komunikasi si UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Menyikapi Kekerasan Seksual yang Marak Terjadi di Indonesia

23 Juni 2023   15:01 Diperbarui: 23 Juni 2023   15:09 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelecehan seksual adalah kejahatan keji yang menimbulkan trauma fisik, emosional, dan psikologis yang mendalam pada korbannya. Sayangnya, Indonesia, seperti banyak negara di dunia, masih rentan dengan ancaman pelecehan seksual. 

Artikel ini bertujuan untuk menyoroti prevalensi kejahatan pelecehan seksual di Indonesia, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya, upaya yang dilakukan untuk memeranginya, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong perubahan dan menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih aman.

Prevalensi Kejahatan Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual adalah masalah yang cukup luas di Indonesia, memengaruhi orang-orang dari semua jenis kelamin, usia, dan latar belakang. Sementara mendapatkan data yang akurat tentang banyaknya kasus kejahatan pelecehan seksual dapat menjadi tantangan karena kurangnya pelaporan dan stigma sosial. 

Menurut laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2018, tercatat lebih dari 1.300 kasus pelecehan seksual terhadap anak dalam satu tahun, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kasus pelecehan seksual tidak dilaporkan karena rasa takut, malu, dan kurangnya kepercayaan pada sistem peradilan.

Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Pelecehan Seksual

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan pelecehan seksual di Indonesia. Ketidaksetaraan gender, ketidakseimbangan kekuatan, kemiskinan, pendidikan seks yang tidak memadai, dan norma budaya yang melanggengkan sikap menyalahkan korban adalah beberapa faktor yang mendasarinya.

 Struktur masyarakat yang patriarkal, ditambah dengan budaya diam dan menyalahkan korban, seringkali menghalangi para korban untuk mencari keadilan atau dukungan. 

Dalam beberapa kasus, pelaku mengeksploitasi posisi otoritas mereka atau memanipulasi kerentanan korban, sehingfa memperburuk trauma yang dialami para korban.

Upaya Memerangi Pelecehan Seksual

Indonesia sendiri telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kejahatan pelecehan seksual dan melindungi warga negaranya. Pemerintah telah membuat undang-undang untuk mengkriminalisasi pelecehan seksual dan mendirikan lembaga-lembaga seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). 

Organisasi-organisasi ini bekerja untuk meningkatkan kesadaran, memberikan layanan dukungan kepada para penyintas, dan mengadvokasi perubahan kebijakan untuk melindungi para korban dengan lebih baik. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah juga meningkatkan upaya untuk meningkatkan pendidikan seks di sekolah, yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya persetujuan, rasa hormat, dan kesetaraan gender sejak usia dini.

Tantangan dan Keberlanjutan

Meskipun ada kemajuan, masih banyak tantangan dalam memerangi kejahatan pelecehan seksual di Indonesia. Kurangnya pelaporan, kerangka hukum yang tidak memadai, akses keadilan yang terbatas, dan kebutuhan akan layanan dukungan khusus menghambat jalan menuju keadilan dan pemulihan bagi para penyintas. Selain itu, sikap budaya yang menyalahkan korban dan mengutamakan menjaga kehormatan keluarga dapat menghambat penyelesaian kasus.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Ini termasuk memperkuat kerangka hukum, meningkatkan upaya penegakan hukum, dan memberikan layanan dukungan yang komprehensif bagi para penyintas, termasuk konseling, perawatan kesehatan, dan bantuan hukum. 

Meningkatkan kesadaran publik, menantang norma sosial yang melanggengkan sikap menyalahkan korban, dan mempromosikan kesetaraan gender juga merupakan langkah penting untuk mencegah pelecehan seksual dan mendorong masyarakat yang lebih inklusif.

Kesimpulan

Kejahatan pelecehan seksual menimbulkan tantangan yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, menyebabkan kerugian besar bagi para penyintas dan merusak tatanan masyarakat. Penanganan masalah ini memerlukan tindakan kolektif, yang melibatkan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan individu. 

Dengan menciptakan masyarakat yang memprioritaskan perlindungan warga negaranya, mempromosikan kesetaraan gender, dan memberikan dukungan menyeluruh kepada para penyintas, Indonesia dapat bekerja untuk memberantas pelecehan seksual dan membangun masa depan yang lebih aman untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun