Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekeping Perjalanan

7 Januari 2014   17:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atas perjalanan yang kita tempuh hari ini,
Ijinkanku meletakkan seuntai harap yang sama,
Agar kelak, sejarah kan berulang menghampiri,
Dan kita mampu tuk bertutur dalam keindahan makna di kemudiannya,

Ya, berdua kita menyusuri lorong ibukota,
Jika satu dua mata menyimpan sejuta tanya, biarkanlah..
Menyambangi tembok menjulang nan sepi penuh misteri
Adakah sang penguasa tengah duduk bertahta?
Atau adakah satu celah yang terbuka tuk kita menerobos ke sana?

Bukankah hidup itu memang demikian?
Serupa lorong gelap lagi panjang mengular?
Jika kita tak sedia tuk memasukinya,
Tak satu pun jalan kan terbuka untuk kita menyibak rahasianya

Ketahuilah, sejak hari itu aku telah meyakininya,
Alasan keunggulan manusia karena ia sedia menyimakNya,
"Bacalah...!" Tentu dengan sebenar-benar pemahaman yang nyata
Sebanyak informasi yang tertangkap oleh indera
Dan terolah oleh rasa dan logika

Namun jika langkah kita terhenti di sini,
Tak usah berkecil hati.
Masih ada sisa energi tuk mengulang cerita
Karena bagiku, selama mentari masih meminjamkan sinarnya,
Maka perahu kan tetap berlayar,
Hanya pulau tujuan yang mungkin kan tergeser...

Untuk tujuh menit terindah tenggelamnya surya di ufuk barat,
Kini kunantikan kau dengan senyum selayaknya sahabat
Karena kuingin jalani sebenar-benar mandat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun