[caption id="attachment_305989" align="alignnone" width="743" caption="Ladang Anggur Tasik Beris"][/caption]
Pertama mendengar namanya, saya langsung bertanya “Lho kok Tasik sih? Seperti di Jawa Barat aja?”
“Tasik artinya danau Mbak.." Ujar sepupu yang menemani kami mengunjungi ladang anggur terbesar di Malaysia itu. Bahkan ladang anggur yang terdiri dari 13.000 pokok (pohon) itu diklaim sebagai ladang anggur terbesar di Asia Tenggara.
Tanaman perdu asal Armenia yang tumbuh merambat ini membutuhkan suhu ideal dan kelembaban undara yang mendukung untuk tumbuh dengan baik. Adapun suhu yang diperlukan adalah sekitar 31 derajat celcius dan kelembaban udara antara 78-80%. Curah hujan berkisar anara 800mm per tahun. Jika hujan berlebihan, maka akan merusak bakal bunga dari tanaman anggur.
Budidaya buah anggur telah merambah wilayah lain di Timur Tengah sejak 4000 SM. Adapun teknologi pengolahan buah anggur menjadi minuman bermula di Mesir sejak tahun 2500 SM. Kemudian menyebar ke wilayah lain di penjuru dunia seperti Yunani, Laut Hitam, Jerman, Spanyol, Austria, Jerman dan wilayah-wilayah lainnya. Sejalan dengan ekspansi Colombus, buah anggur pun mulai menyebrangi belahan dunia yang lainnya. Mulai dari Mexico, Amerika Selatan hingga ke Asia. Termasuk pula di dalamnya wilayah Indonesia.
Memang banyak yang mengira susah membudidayakan buah menjuntai yang satu ini. Namun kenyataannya Malaysia berhasil melakukannya dengan hasil yang sangat baik, dengan adanya Ladang Anggur Tasik Beris, di daereah Sik, Alor Setar, Kedah. Daerah tersebut dikenal sebagai basis pertanian negeri itu.
[caption id="attachment_305991" align="alignnone" width="753" caption="Tepi Tasik Beris"]
[caption id="attachment_305992" align="alignnone" width="840" caption="Kebun Anggur"]
Ladang Anggur ini bersebelahan persis dengan sebuah danau ( tasik) yang bernama Beris sehingga disebutlah Ladang Anggur Tasik Beris. Keberadaan danau yang tenang dikelilingi pepohonan rindang ini amat asri karena tertata sedemikian rupa sehingga menjadi tempat yang asyik untuk berwisata. Keberadaan danau dan ladang ini seolah saling melengkapi keindahan yang ditawarkannya.
Adapun anggur hasil panenan ini kemudian dipasarkan sebagai buah segar maupun diolah menjadi beberapa produk turunan semacam minuman (juice/syrup), sabun cuci tangan, shampoo, lotion, dst.
[caption id="attachment_306000" align="alignnone" width="745" caption="Gallery"]
Sahabat kami, pasangan muda Aisyah-Firdaus asal Baling, Sik, Kedah berbaik hati menemani kami mengunjungi ladang anggur tersebut. Sebenarnya mereka menetap di Amanjaya, Kedah. Libur Natal tanggal 25 Desember 2013 itu mereka luangkan untuk mendampingi kami jalan-jalan seharian. Sungguh, sebuah kehangatan persahabatan yang menciptakan kekerabatan indah di sebuah tempat yang sama sekali baru bagi kami tentu saja. Ladang anggur ini memang berfungsi ganda sebagai wahana agrowisata yang dibuka untuk pengunjung umum, dengan harga tiket dewasa RM6 dan anak-anak usia 1-12 tahun RM3.
Pengunjung hanya diperkenankan berkeliling menyusuri jalan yang disediakan hingga ke tengah kebun tersebut. Selanjutnya, untuk mencoba rasanya, pengunjung dapat membeli buah segar yang telah disediakan di gallery mereka dengan aneka produk anggur olahan.
Mengunjungi ladang anggur Tasik Beris dengan buah anggur hijau dan hitam nan ranum bergelayut di atas kepala adalah sebuah pengalaman seru untuk kami semua. Entahlah, dalam hati saya bergumam ‘Subhanallah. Maha besar Allah yang menciptakan tanaman buah-buahan yang indah dan menawan. Jika ladang ciptaan manusia ini saja sudah menakjubkan, bagaimanalah kebun anggur yang Engkau janjikan di surgaMu nanti? Pastilah lebih ranum buahnya. Tak pernah berhenti berbuah, dan tersedia bagi seluruh manusia yang beruntung mendapatkan tiket ke sana.
Bukankah banyak ayatNya menjanjikan kebun anggur sebagai balasan bagi orang yang bertakwa?
“Berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki. Kami jadikan bagi seseorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.” (Al-Kahfi 18 : 32)
”Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (Al Baqarah : 266) ”Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (An-Nahl : 11)
Sementara ingatan lain pun muncul menemani. Di tanah airku yang teramat luasnya, berharap satu di antara daerah mampu membuat ladang anggur serupa. Mungkin lebih luas karena banyak tanah lapang subur yang bisa ditumbuhi anggur-anggur nan menawan ini. Mungkin kelak di suatu hari, satu di antara flyer wisata yang kami promosikan ke berbagai negeri akan berbunyi : Visit Indonesia – The Largest Grape Farm in The World!
Berbagai impian menari-nari di kepala seiring kepergian kami meninggalkan ladang anggur nan elok permai.
[caption id="attachment_306017" align="alignnone" width="780" caption="Aisyah and Family"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H