Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan di Tengah Banjir

3 Februari 2014   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan yang kesekian,
Air yang kembali berkelimpahan,
Musibah, ujian ataukah bencana setiap manusia boleh menyimpulkan,
Yang pasti Tuhanmu dan Tuhanku telah apik merencanakan,
Mungkin juga agar hisab di sana kan lebih ringan,
Atau jutaan karunia dan kebaikan kan tercurahkan di hari depan,
Untuk sesiapa yang sedia lapang dengan segenap penerimaan
Untuk sesiapa yang terus tersenyum menggigit keimanan dengan gigi geraham,

Kau tahu, ladang kebaikan sedang dibuka seluas-luasnya,
Tak peduli untukku dan untukmu, tapi juga mereka semua
Si penebang hutan, merusak ekosistem, pembuang sampah sembarangan,
Si angkara murka perusak alam telah dibukakan mata atas hasil kerja selama tahunan,
Tabungan yang kini telah tunai dikembalikan,

Barangkali di hunian mewah tempat mereka bertahta,
Di hotel berbintang tempat mereka menyusun segenap rencana menggenggam dunia,
CahayaNya mampu menelusup masuk ke pori-pori hingga tersungkur penuh sesal di hati,
Barangkali masih ada pintu taubat terbuka yang ringankan azab tak terelakkan di akhir nanti,
Sungguh, si penggenggam rahasia-lah yang amat cermat dan teliti,
Keping-keping lain yang kita tak pernah sadari itu sedang terjadi

Untukmu yang di bukit sentosa dengan pemandangan sekitaranmu terluka,
Tak ada yang lebih mulia selain darma semampu kau bisa
Jangan lewatkan kesempatanmu tuk dapatkan pertolonganNya di sana
Karena siapa yang membantu sesama, tiada lain balasan kecuali uluranNya
Bahkan ketika tak seorang pun manusia mampu melakukannya

Atas segala peristiwa dan kejadian,
Ijinkanku untuk mampu membangun segenap keyakinanku,
Bahwa segala kehendakMu selalu indah di rasaku
Ajari aku tuk menghitung sepanjang tahun nikmatMu,
Hingga tak seberapa besar kesulitan yang menghadang,
Jika pun kefanaan semesta ingin Kau tunjukkan,
Perkenankanku tuk gapai segenap cintaMu di keabadian
Karena denganMu, cukuplah semua yang kuperlukan

- Catatan di tengah banjir, 29 Januari 2014-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun