Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terserah Engkau Sajalah

26 Oktober 2012   01:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:23 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melihat angka-angka yang tertera, ada beberapa yang menjadi catatan. Pesawat Garuda minta ditukar dengan yang lebih murah saja, dan hotel suite room minta diganti dengan yang standard saja. Si ibu boss juga minta kamarnya berbagi dengan anak buahnya. Dari penghematan di berbagai sisi, maka tercapailah angka yang disepakati. Persetujuan secara lisan telah diberikan. Tinggal melalui proses administrasi.

Demikianlah.....akhirnya project diputuskan jalan di akhir November 2012 mendatang. Semoga semua berjalan sesuai harapan dan tujuan. Mendatangkan manfaat sebesar-besarnya. Melampaui nilai yang mereka investasikan.

Diam-diam saya mengagumi sikap dan kebijaksanaan klien kami itu. Jika beliau-beliau mau, pastinya mereka dengan mudah memperoleh fasilitas terbaik dalam hal penginapan, transport dan segala hal. Toh merekalah pemegang keputusan di lembaga itu. Tak ada yang dapat memprotes apalagi menggagalkan jika mereka memutuskan.

Namun mereka masih berhitung untuk berhemat, yang artinya adalah penghematan untuk instansinya.

Mereka juga sangat konsen pada hasil pencapaian training yang dimaknai sebagai kawah Candradimuka bagi seluruh teamnya. Berbeda sekali dengan yang saya dengar bahwa 'segelintir" orang lebih mengedepankan jalan-jalan. Tak satupun dari mereka membawa keluarga pada acara tersebut. Amatlah berbeda dari kisah yang membangkitkan prihatinan mendalam atas kisah yang ditulis di buku Bang Adnan Buyung Nasution; Nasehat kepada Presiden SBY. Bahwa masyarakat ada yang pro dan kontra atas isi buku itu, adalah hal yang wajar saja. Sebagaimana ide itu lebih banyak dari jumlah kepala yang ada. Namun membaca buku itu, adalah pelajaran lain yang amat bermakna.

”Alhamdulillah....bungkuuuus!” demikian pesan yang saya kirim ke teman-teman lainnya. Menyebarkan berita gembira sesegera mungkin adalah suntikan energi tersendiri bagi kami semua.

Terlihat senyum mengembang di wajah teman presentasi saya hari itu.

Semoga peristiwa itu hanya akan menambahkan keyakinan kami, bahwa tak ada usaha yang sia-sia. Berusahalah sebaik mungkin, dan biarkan Dia menentukan jalan mana yang pantas untuk kita menempuhnya... Bekerja dan berusaha sebisanya, selebihnya Terserah Engkau Sajalah ya Allah..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun