Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PemberianNya Lebih dari Harapan Kami

8 Oktober 2012   13:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Bu Ayi, ada good news....Alhamdulillah, project Tour Malang-Bromo  300 pax by plane PT. SG akhirnya dipercayakan ke kita. Subhanallah....!”

Saya segera menyampaikan berita gembira hari ini begitu pembicaran melalui handphone dengan klien kami tutup.

”Subhanallah.....Alhamdulillah..!” seru sahabat saya dengan wajah berseri-seri dengan rona takjub yang tak dapat disembunyikan.

Sebenarnya, pekerjaan demi pekerjaan memang datang silih berganti. Sebagaimana kekalahan demi kekalahan yang pun mungkin tak kalah banyaknya menimpa kami...:)

Namun kemenangan tender hari ini terasa begitu mudahnya. Kami bahkan memenangkannya tanpa harus berjuang dalam sebuah ajang presentasi yang kadang kami rasakan mirip arena debat calon presiden. Atau mirip dengan sidang skripsi di akhir tahun pelajaran....penuh ketegangan yang sedapat mungkin kami halau dengan sebuah keberanian. Bukan hanya berani menang, tapi juga berani terkalahkan, tersingkirkan dari medan laga di berbagai kesempatan yang menghampiri.

Subhanallah.... Maha Suci Allah, Tuhan kami. Hanya itu yang pantas kami sebut berulang kali untuk kemenangan tanpa perjuangan berarti ini. Dengan nilai 350% dari lebih nilai PO yang telah kami relakan melepaskannya Jumat lalu sebagaimana tulisan sebelumnya dihttp://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/10/07/kekalahan-yang-membahagiakan/ adalah sesuatu yang hampir mustahil tanpa campur tanganNya.
Anugerah dan pemberian yang Dia kirimkan tanpa jeda hari kerja, kami maknai sebagai pembayaran cash dari Sang Pemberi Rizki.
Memang ini bukan pengalaman pertama menerima kejutan dariNya. Namun setiap kali merasakan anugerah serupa, selalu saja kami tak habis pikirnya.

Dalam obrolan sepanjang perjalanan dari atau ke klien, survey lokasi, bertemu rekanan, dan apapun itu... biasanya saya dan sahabat memanfaatkan waktu untuk  berdiskusi, mengulas kejadian di sana –sini. Juga menganalisa banyak peristiwa dan hal yang terlewat di depan mata.

Kesimpulan kami dalam banyak kasus mungkin memanglah standard, tapi inilah yang kami ulas kembali hari ini.

Bahwa kita memang hanya akan menuai apa yang kita tanam. Bahwa jalan yang lurus itu akan terlihat rumit dan sulit pada awalnya. Namun percayalah, bahwa itu adalah tipuan syaitan belaka.

Saat kita ’nekad’ dan bersiteguh untuk tetap memilih jalan yang benar....percayalah bahwa pertolonganNya pasti akan datang.

Harga cash seperti hari ini memang hak prerogatif-Nya. Jika kebaikan tak segera terlihat muncul di depan kita dalam bentuk, percayalah bahwa berarti sistem pembayaran pilihanNya adalah kredit.  Dan yakinlah Allah tak kan pernah mengurangi devidenNya....:)

Semoga formula yang saya tuangkan di sini semakin memberikan keteguhan pada kita semua. Menyingkirkan segala keraguan atasNya.

Maka, sebait doa menutup hari ini semoga sampai ke Arsy di mana Dia bertahta ;

Ya Allah, terimakasih....dan puji syukur tertinggi kuhaturkan padaMu Rabb kami!

Nikmat dan berkah yang Engkau limpahkan sungguh tak mampu kami menghitungnya...

Mudahkanlah jalan kami, berkahilah perjuangan kami,

Jadikan amalan kami sebagai pemberat timbangan,

di saat matahari tak berjarak di atas kepala,

di waktu semua manusia sibuk dengan buku catatannya,

Ya Allah, tambahkan kekuatan menyingkirkan semak dan duri yang terserak di depan kami,

Karena kami tahu, tak ada kekuatan selain adalah kuasaMu semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun