Sebuah area permainan ketangkasan kami beri nama SMARTNIVAL telah beroperasi tepat di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433H atau 19 Agustus 2012. Wahana seluas sekitar 20x15 m2 itu terletak di dekat terminal mobil wira-wiri Taman Wisata Matahari (TWM), Cilember, Jawa Barat.
Wahana yang didesain suasana karnival itu menyediakan berbagai permainan ketangkasan seperti : mini bowling, crazy basket ball, mini golf, darz games, labirinth bell, pinalty kick, lempar balon, dan 1 buah stand foto booth.
Pengunjung cukup membayar tiket terusan senilai Rp. 10.000,- untuk dapat memainkan 8 permainan tersebut.
Berawal dari ketertarikan manajemen TWM saat menyaksikan sebuah acara perusahaan yang kami tangani awal Oktober 2012 lalu, mereka menawarkan kerja sama pembuatan wahana serupa di TWM. Ini dimaksudkan sebagai pilihan aktifitas rekreasi pengunjung disamping wahana-wahana yang telah mereka miliki.
4 permainan terusan yang telah dipaketkan oleh TWM sendiri seharga Rp. 15.000,-, sudah termasuk tiket masuk lokasi. Dan keempat permainan itu semuanya adalah permainan air, seperti sepeda air, bebek-bebek air dsb.
Di masa liburan sekolah atau peak season, permainan itu sudah akan diantre hingga berjam-jam karena membludaknya pengunjung. Bahkan akhirnya bagi yang tak sabar mengantre, mereka memilih untuk tidak memanfaatkan tiket yang telah dimilikinya...
Keberadaan SMARTNIVAL diharapkan dapat menjadi alternatif pengunjung untuk tetap dapat menikmati permainan yang cukup seru dan menghibur. Selain tertantang untuk menyelesaikan setiap permainan, bagi pemenang, juga akan mendapatkan hadiah menarik.
Untuk pengunjung dalam grup yang cukup besar, kami memberikan bonus MC dan acara akan diorganize sejenis team building.
Pak Hari Darmawan, sang founder dari TWM sendiri memang bertekad untuk memberikan alternatif wisata murah di tanah air ini. Agar semakin banyak masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan akan rekreasi, meski dengan dana yang sedikit.
Bayangkan saja, untuk dapat merasakan rafting/arung jeram, pengunjung cukup mengalokasikan dana Rp. 25.000 saja. Meski dengan jarak start dan finish yang terlihat di mata, namun cukup menjawab rasa penasaran akan arung jeram bagi pelajar/anak-anak yang belum pernah berpetualang arum jeram di Sukabumi semacam Citarik, Cicatih dsb. Di samping itu masih ada 48 titik lokasi bermain yang tersedia dengan harga di bawah itu.
Tempat wisata yang cukup lengkap dan menghibur ini awalnya tentu ditujukan untuk kalangan kelas ekonomi bawah. Namun rupanya di belakang hari, semakin banyak segmen di luar target yang tertarik untuk berkunjung ke TWM.
Banyak perusahaan dan instansi yang menyelenggarakan gathering karyawannya di tempat wisata tersebut. Mungkin juga dengan murahnya harga tiket itu, memungkinkan alokasi sisa budget/anggaran rekreasi dapat dialihkan dalam bentuk doorprize atau supporting event lainnya.
SMARTNIVAL, bagi kami layaknya adalah sebuah kebun yang baru ditanami benih dan biji-biji tanamannya. Belum dapat dijawab apakah kelak panen raya kan kami dapat, ataukah tunas-tunas itu tak menghasilkan pohon penuh buah yang diharapkan. Kemungkinan itu memang sama besarnya. Namun, sebagai pembelajar, segala resiko dan keberhasilan, keduanya harus siap menerimanya dan mengambil hikmah atasnya.
Setidaknya, jangka waktu 1 tahun dalam pengelolaan lahan ini adalah sebuah ruang kelas baru buat kami. Semoga banyak pelajaran yang dapat kami serap hari demi hari. Di sanalah kami harus bisa melihat, bagaimana sang Legendaris, Pak Hari Darmawan menjalankan usahanya. Bagaimana TWM bermitra dengan para tenant, para rekanan. Bagaimana menjalankan promosi dan komunikasi masa yang efektif. Bagaimana berperan memberikan alternatif permainan yang mendidik. Bagaimana kami belajar multi tasking, fokus terhadap kebun baru kami, tanpa melalaikan kebun lama yang adalah urat nadi usaha ini.
Harapan tertinggi kami, kebun itu kan menghasilkan buah-buahan yang lebat. Pohonnya rindang menaungi, memberikan pasokan oksigen yang menghidupi banyak makhluk di bumi. Dan buah manis dan lezatnya kan dinikmati semakin banyak orang yang singgah.
”Semoga Allah membukakan pintu-pintu yang kami belum pernah tahu bahwa itu ada....”