Liberal sebagai paham yang mengaplikasikan pentingnya kebebasan hak seseorang menjadi ideologi yang terkesan berdiri di antara kemerdekaan atau liar. Amerika, salah satu negara yang terkenal dengan liberalnya menjadi sebuah negara yang dapat kita sorot dan diskusikan. Liberalisme pada era ini lebih terkesan seperti ide liar yang didengar, ketimbang liberal pada awal pertama kali muncul di mana ia sebagai jawaban dari perampasan hak dan suara dari kemerdekaan yang tidak hanya negara tapi komunitas mikro bahkan perseorangan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, katakanlah tahun-tahun sebelum 1999, di mana era digital belum segaung saat ini. Pada era ini, liberal masihlah relevan sebab berbagai sisinya masih membuat semacam situasi yang terbatas, katakanlah ide yang paling radikal adalah ide yang paling standar saat ini.
 Mari kita bayangkan analogi yang aku berikan berikut sebagai gambaran mengenai liberal pada era sebelumnya dan saat ini. Terdapat balon udara dan satu ruangan luas. Balon udara ini terbang setinggi-tingginya hingga menyentuh langit-langit ruangan. Lalu, bagaimana jika balon tersebut tidak berada di dalam ruangan, tentunya balon-balon ini akan terbang dari "terbang setinggi-tingginya hingga menyentuh langit-langit ruangan" menjadi terbang setinggi yang mereka mampu. Dalam analogi ini, balon adalah ide dan ruangan adalah situasi.
Berbicara soal kebebasan dan hak, pada masa-masa setelah perang dunia pertama kedua nampaknya liberal menjadi jawaban atas kejadian-kejadian gelap yang merampas hak manusia sehingga merampas pula kebebasan manusia. Ibarat seseorang ditahan dengan borgol, maka liberal adalah kunci untuk membukanya. Analogi balon udara dan ruangan di atas menggambarkan ruang tertutup sebagai era sebelumnya dan ruang terbuka era saat ini, yang berarti situasi yang terdapat pada era sebelumnya sangat pas sekali untuk menghadirkan liberal, berbeda dengan saat ini liberal lebih terkesan seperti balon terbang yang pergi entah kemana di atas sana.
Pada masa peperangan dunia, rasanya kecil kemungkinan untuk seseorang membicarakan ide liarnya selain inovasi keji untuk memenangkan atau bahkan menguasai suatu wilayah, tapi bukan sesuatu yang abstrak semacam keinginan untuk menjadi bangku karena dirinya merasa adalah bangku, atau dirinya merasa memiliki dua tiga jenis kelamin sehingga melakukan klaim bahwa dirinya adalah perempuan dan laki-laki. Saat ini, peperangan masih terjadi di beberapa bagian, namun pada faktanya tidak semua negara sedang berperang sehingga dapat dikatakan situasinya sudah bukan "ruang terbatas" melainkan "ruang tak terbatas".
Ide tidak ada batasnya, yang memberikan 'ilusi atap' adalah situasi pada masa itu, jika terjadi perang maka imajinasi tertingginya adalah dapat tidur tenang, makan bebas, atau seperti masa kelam kulit hitam yaitu perbudakan, ide tertingginya adalah dapat bekerja setara dengan kulit putih. Pada faktanya saat ini semua sudah berubah, sudah tidak ada lagi "ruang terbatas".
Bagaimana menurut Anda mengenai hal ini? Apakah liberal masih menjadi ideologi yang bersimbolkan kemerdekaan atau terlalu bebas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H