Mohon tunggu...
Disya Laili Alifia Firdaus
Disya Laili Alifia Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permasalahan Pendidikan yang Ada di Indonesia

3 Juli 2024   11:03 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menghambat kemajuan baik dari peserta didik, tenaga pendidik, ataupun orang -- orang yang ada disekitarnya.
Adapun permasalahan itu, seperti
1. Akses Pendidikan yang terbatas

Anak -- anak yang tinggal di daerah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) masih kesulitan dalam mengakses Pendidikan berkualitas karena infrastruktur yang minim, jarak tempuh yang jauh, dan biaya yang mahal. Selain itu, sering terjadi kekurangan fasilitas bagi sekolah -- sekolah yang ada di wilayah 3T.Hal ini ditambah dengan adanya diskriminasi gender khususnya anak Perempuan.


2. Mutu Pendidikan yang rendah

Kualitas guru di Indonesia mengalami penurunan yang mana hal ini didukung dengan kurangnya manfaat yang di dapat oleh guru dari hasil kerja mereka, seperti kurangnya pelatihan untuk guru dan gaji yang rendah serta distribusi guru yang tidak merata yang mengakibatkan kualitas mengajar menjadi tidak maksimal. Selain dari kualitas guru, terdapat kurikulum yang kurang relevan dan sistem penilaian yang tidak tepat. Kurikulum Pendidikan dianggap kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan zaman ditambah sistem penilaian yang berfokus pada hafalan dan ujian nasional yang tidak mendorong pembelajaran yang kreatif dan kritis.


3. Ketidakmerataan Pendidikan

Kesenjangan yang terjadi di daerah meliputi kesenjangan ekonomi dan sosial. Kesenjangan kualitas Pendidikan yang sangat signifikan bisa kita lihat antara daerah maju dan daerah tertinggal, yang mana hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosial. Anak -- anak dari keluarga miskin atau kelompok minoritas dan disabilitas lebih beresiko putus sekolah atau mendapatkan diskriminasi dari teman sebayanya.


4. Inefesiensi dan Inevektivitas pengelola Pendidikan
Apapun bidangnya, birokrasi di Indonesia sangatlah berbelit. Birokrasi yang rumit dan berbelit -- belit dalam pengelola Pendidikan menghambat proses pengambilan Keputusan dan pelaksanaan program. Ditambah dengan kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan dana yang berakibat penyalahgunaan dana. Hal ini didukung dengan kurangnya peran Masyarakat terhadap Pendidikan, masayarakat harus lebih peduli terhadap Pendidikan karena Pendidikanlah yang dapat memajukan daerahnya.


5. Tantangan Pendidikan di era digital

Di era digital ini, peran Pendidikan sangatlah penting karena era digital ini memang di peruntukan untuk hal yang lebih memajukan seperti halnya Pendidikan. Namun, penyalahgunaan teknologi serta pelatihan -- pelatihan ilmu computer sering terjadi di Masyarakat, yang mengakibatkan minimnya literasi digital dan kebebasan dalam mencari konten yang negative.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun