Mohon tunggu...
Disty Febryana
Disty Febryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efek Rokok bagi Kesehatan Mulut dan Gigi

31 Mei 2023   18:51 Diperbarui: 31 Mei 2023   19:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Disty Febryana

P3.73.34.1.22.014

D3 TLM Angkatan 2022

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seseorang yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan bukan hanya kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan seluruh tubuh. Dengan kata lain, kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara umum, yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.

Salah satu gangguan pada kesehatan gigi adalah merokok, Merokok merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit lokal dan sistemik. Tar, nikotin, dan karbon monoksida adalah tiga bahan kimia paling berbahaya dalam asap rokok. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan efek merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana merokok mempengaruhi gigi, jaringan periodontal dan jaringan lunak rongga mulut dan proses apa yang menyebabkan kelainan terkait merokok di rongga mulut.

Merokok tidak hanya memiliki efek sistemik, tetapi juga dapat memicu kondisi patologis di rongga mulut. Gigi dan jaringan lunak rongga mulut merupakan bagian yang dapat rusak akibat merokok. Periodontitis, kerusakan gigi, kehilangan gigi, penyakit gigi, lesi prakanker, kanker mulut dan kegagalan implan adalah beberapa akibat dari merokok. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa merokok dapat memiliki efek langsung pada jaringan periodontal. Dibandingkan dengan bukan perokok, perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, kedalaman poket, dan kehilangan gigi.

Hal ini juga menunjukkan bahwa skor plak lebih tinggi pada perokok dibandingkan non-perokok. Munculnya berbagai kondisi patologis sistemik dan lokal di rongga mulut disebabkan oleh gangguan fungsi molekul, termasuk air liur. Beberapa penyakit rongga mulut mengakibatkan rusaknya komponen antioksidan saliva yang diikuti penurunan fungsi. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana merokok mempengaruhi gigi, jaringan periodontal dan jaringan lunak rongga mulut dan proses apa yang menyebabkan kelainan terkait merokok di rongga mulut.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan jumlah perokok di atas 15 tahun di Indonesia berjumlah 62,9% perokok laki – laki dan 4,8% perokok perempuan. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kejadian merokok pada  remaja  cukup  tinggi.  Remaja merokok  ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman – teman sebayanya. Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi remaja agar mereka tampak bebas dan dewasa saat mereka menyesuaikan diri dengan teman – teman sebayanya. Tekanan teman – teman sebayanya, ingin menampilan diri, sifat ingin tahu dan ingin kelihatan gagah merupakan hal - hal yang dapat mengkonrtibusi mulainya merokok.

Merokok merupakan salah satu perilaku yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia. Perilaku merokok menyebabkan masalah kesehatan yang fatal dan menjadi penyebab kematian sekitar 8 juta orang per tahun di seluruh dunia. Risiko kematian akibat perokok aktif  lebih tinggi daripada perokok pasif, di mana sekitar 7 juta kematian terjadi pada perokok aktif dan 1,2 juta kematian terjadi pada perokok pasif. Remaja mulai merokok karena berbagai alasan, seperti meniru perilaku orang dewasa, tekanan dari teman sebaya, dan meniru sifat orang yang terkenal yang biasanya merokok.

Remaja yang kemungkinan memiliki perilaku merokok yang rendah adalah remaja yang keluarga dan teman – temannya tidak merokok, tertarik dalam kegiatan akademik atau olahraga, dan mereka yang memiliki rencana akan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ternyata dari asap rokok, bukan hanya nikotin saja yang  berbahaya tetapi juga zat - zat lain yang terdapat dalam asap rokok serta sebagai hasil dari pembakaran tembakau, ikut menyumbang bahaya rokok bagi kesehatan. Asap rokok yang dihisap menghasilkan kandungan zat – zat kimia berbahaya yang berada di rongga mulut,  secara otomatis akan mempengaruhi jaringan organ yang ada di dalam rongga mulut, termasuk gigi. Merokok menyebabkan rangsangan pada tonjolan pada lidah bagian atas, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin dan manis karena rusaknya ujung sensorik dari alat perasa. Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak.

Merokok salah satu penyebab utama dari perubahan warna gigi karena mengandung bahan kimia dan lainnya yang mengubah warna gigi seseorang, berdasarkan hasil penelitian merokok dapat mengganggu kesehatan tubuh dan cara menghentikannya sangat sulit. Merokok dapat menimbulkan penyakit  kardiovaskuler, kanker paru - paru, oeshopagus, dan rongga mulut. Kanker di rongga mulut. Merokok dapat menunda penyembuhan jaringan lunak rongga mulut anda karena  rokok  mengurangi  pengiriman oksigen  dan nutrisi ke jaringan gusi. Pada perokok yang mengalami perlukaan pada gusi akibat peradangan (gusi mudah berdarah) akan lebih lambat proses penyembuhannya.

Pada usia remaja rentan terjadinya karies dan gingivitis. Akibat tidak menjaga gigi dan mulut dengan baik akan menyebabkan hilangnya gigi secara patologis pada usia dewasa. Karies gigi adalah kerusakan jaringan gigi mulai dari permukaan email yang meluas sampai pada jaringan pulpa. Perawatan yang bisa dilakukan pada masa remaja sangat signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada usia lanjut. Pencegahan pembentukan plak dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi, secara mekanis dengan menggosok gigi dengan pasta gigi, diikuti dengan penggunaan dental, dan pemeriksaan gigi secara teratur minimal setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Faktor yang cukup penting dalam menggosok gigi dengan memperhatikan metode, frekuensi dan waktu yang tepat saat menggosok gigi.

Hasil pembakaran rokok mengandung berbagai jenis toksin dan agen karsinogen yang dapat membahayakan, tidak hanya pada orang yang merokok (perokok aktif), tetapi juga pada orang disekitar perokok (perokok pasif). Selain dapat menyebabkan terjadinya penyakit sistemik seperti kanker paru, penyakit kardiovaskuler, risiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus, merokok juga terbukti berhubungan dengan munculnya berbagai kelainan gigi dan rongga mulut. Sebagai generasi muda, kita hendaknya dapat mengambil peranan penting dalam mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk menghindari rokok, dengan memberikan gambaran tentang berbagai bahaya merokok, terutama yang berhubungan dengan kelainan gigi dan rongga mulut.

DAFTAR PUSTAKA

 

Revianti S. Pengaruh Radikal Bebas pada Rokok terhadap Timbulnya Kelainan di Rongga Mulut. DENTA Jurnal Kedokteran Gigi FKG-UHT 2007. 1(2) : 85-9.

Andina, 2012. Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut.

Nururrahmah. (2014). Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter Manusia. Vol 01 No 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun