Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun twitter @milisinasional adalah reinkarnasi baru dari akun twitter @distriknasional yang jadi korban totalitarianisme firaun anti kritik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ma'ruf Amin Sakit Dipaksa Belusukan, Teganya Jokowi!

12 Desember 2018   16:51 Diperbarui: 12 Desember 2018   16:57 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang publik kembali gaduh pasca cawapres Ma'ruf Amin dikabarkan sakit. Sejak November Sang Kiyai tak bisa turun kampanye alias belusukan karena kaki terkilir.

Ironisnya, sejak Jumat 7 Desember lalu Ma'ruf mengaku belum dihubungi oleh Jokowi karena dianggap tidak mengalami sakit. Padahal, dokter menyarankan cawapres nomor urut 01 itu untuk beristirahat di rumah.

Walaupun Ma'ruf berdalih bahwa dirinya tidak sakit, nyatanya banyak agenda besar yang dilewatkannya. Ketua MUI non-aktif tersebut hanya mampu menerima tamu di kediamannya, Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertanyaan sederhananya adalah, dengan kondisi Ma'ruf seperti ini apakah Ia mampu beradaptasi dengan jadwal kampanye yang padat dengan luas wilayah yang akan dikunjungi? Apakah Ia mampu melewatkan masa kampanye yang panjang dan melelahkan?

Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin ini kalimat yang mampu mewakili kondisi Ma'ruf Amin saat ini. Dirinya yang diketahui tengah sakit, malah menjadi kambing hitam di internal koalisi terkait angka elektabilitas yang terus merosot.

Dewan Pengarah Bravo 5, salah satu tim kampanye Jokowi-Ma'ruf, Luhut Binsar Pandjaitan ingin mantan Rais A'am PBNU itu ikut berkampanye untuk menaikan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf agar memenangkan pertarungan Pilpres 2019 mendatang. (monitor.co.id)

Ini menjadi keadaan yang mendesak bagi pertahana, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf harus segera mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Posisi ketua tim pemenangan dalam struktur tim pemenangan secara keseluruhan memainkan peranan yang sangat strategis.

Layaknya kapten dalam permainan sepakbola atau bisa juga dikatakan sebagai jenderal 'lapangan' yang mengatur strategi dan ritme pertandingan dan tidak hanya sekedar hal yang teknis. Permasalahan ini harus segera diselesaikan ketua tim pemenangan.

Tidak bisa ambil diam, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengatakan, Ma'ruf akan mulai berkampanye pada Januari 2019.

Rencananya, Ma'ruf akan difokuskan berkampanye di sepuluh provinsi. Sepuluh provinsi tersebut, antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Gorontalo, Riau, dan Lampung. (katadata.co.id)

Pasalnya, menurut survei internal Jokowi, November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun