Dinamika jelang Pilpres 2019 semakin memanas. Dua kubu saling serang, publik disajikan kalimat kritikan maupun sindiran dari Prabowo dan Jokowi.
Kritikan dan sindiran tidak hanya keluar dari mulut kedua calon presiden saja. Melainkan terlontar dari kedua partai oposisi masing-masing kubu, dan sering kali menjadi polemik di masyarakat.
1. Korupsi Indonesia Kangker Stadium 4
Dalam pidato Prabowo pada acara The World in 2019 Gala Dinner yang diselenggarakan di Singapura pada bulan lalu, Ia mengatakan Indonesia sudah masuk darurat korupsi. Angka kemiskinan di Indonesia semakin meningat, sedangkat para elitnya hidup berkecukupan.
Jokowi membalas kritik Prabowo, Ia mengatakan jangan samapai ada yang bilang korupsi Indonesia stadium 4. Jokowi mengklaim perolehan skor Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang berada pada angka 37 pada tahun 2017. Angka ini mengalami perbaikan yang cukup signifikan dari 1998 yang bertengger di posisi 20 dari 180 negara. (merdeka.com)
2. Indonesia Bubar 2030
Dalam sebuah Forum Wadah Global Gathering pada Kamis, 23 Maret 2018, Prabowo sempat memproyeksikan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Proyeksi tersebut didasarkan pada sebuah kajian ilmiah yang ditulis oleh ahli intelijen dan strategi P. W. Singer dan August Cole.
Istana melalui Johan Budi secara resposif langsung membalas pernyataan tersebut. Ia menyampaikian, apa landasan ucapan tersebut? Johan berdalih pemerintah Jokowi telah mencanangkan Program Indonesia Emas pada 2045. (tribunnews.com)
3. Utang Indonesia Triliunan
Prabowo pernah mengatakan bahwa utang pemerintah Indonesia saat ini terus meningkat menjadi sekitar Rp 9.000 triliun. Menurut mantan Pangkostrad itu, utang tersebut sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negeri ini. Prabowo mencatat utang pemerintah mencapai Rp 4.060 triliun. Sedangkan utang BUMN mencapai Rp 630 triliun dan utang lembaga keuangan lainnya mencapai Rp 3.850 triliun.
Jokowi secara gamblang membantah statement itu, Ia menyatakan bahwa utang tersebut bukanlah karena ulahnya, melainkan sudah ada semenjak pemerintah sebelumnya. (liputan6.com)
Sepertinya Jokowi tidak seperti apa yang diberitakan di media massa, media memframingkan positif bahwa Jokowi sibuk kerja, kerja, dan kerja. Padahal, sekarang di masa mendekati Pilpres 2019 Jokowi terlalu sibuk 'berbalas pantun' atas keritikan kubu oposisi, bukan fokus membenahi masalah negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H