Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun twitter @milisinasional adalah reinkarnasi baru dari akun twitter @distriknasional yang jadi korban totalitarianisme firaun anti kritik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Efek Reuni 212 Tingkatkan Elektoral Prabowo-Sandi

4 Desember 2018   13:27 Diperbarui: 4 Desember 2018   13:31 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reuni Akbar 212 di Monas, Ahad, 2 Desember 2018 kemarin, selain menjadi pembuktian kebangkitan umat Muslim di Indonesia, hal itu juga menjadi memontum bagi Prabowo-Sandi untuk merauk suara umat Muslim dalam pertarungan Pilpres 2019 mendatang.

Dapat dikatakan demikian karena secara tidak langsung, kehadiran sosok Prabowo dalam acara Reuni 212 menonjolkan sisi sebagai Calon Presiden, walaupun tak tersirat dalam orasinya. Secara simbolik, kehadiran Prabowo memberi kepastian dan kegelisahan massa 212 atas permasalahan Negara ini.

Di sisi lain, hal itu diperkuat dengan ucapan juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, yang menyebut kelompoknya mengundang Prabowo dan seluruh politikus yang berhaluan sama dengan mereka. Artinya, dukungan tersebut terpampang nyata meskipun tidak harus dilontarkan dengan ucapan para umat Muslim yang hadir dalam Reuni 212.

Sumber : Meme Olahan
Sumber : Meme Olahan
Adapun bukti bahwa dukungan tersebut murni dari hati umat Muslim yang rindu akan sosok pemimpin pro rakyat adalah dengan argument dari Anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettatolo, yang mengatakan Reuni 212 tidak melanggar tahapan kampanye terbuka Pilpres 2019. Dukungan berbanding lurus dengan peraturan yang berlaku. (tempo.co)

Sepertinya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada dalam zona kuning, pasalnya menurut survei yang digelar Alvara sebelumnya pada Februari hingga Mei 2018, elektabilitas Jokowi berada di angka 46,8 persen. Sementara dalam survei terbaru, elektabilitas Jokowi naik menjadi 48,4 persen atau meningkat hanya 1,6 persen.

Berbanding terbalik, ternyata elektabilitas Prabowo meningkat cukup pesat antara bulan Februari sampai dengan Juli 2018. Prabowo sebelumnya hanya berada pada angka 27,2 persen, melonjak menjadi 32,2 persen pada bulan Agustus.

Sumber : Meme Olahan
Sumber : Meme Olahan
Apa lagi ditambah dengan efek Reuni Akbar 212 yang memungkinkan peningkatan elektabilitas yang semakin pesat. Tim kampanye Prabowo-Sandi optimis bisa meraih suara hingga 69 persen pada Pilpres 2019 nanti. (mojok.co)

Kebangkitan umat Muslim terlihat jelas, masyarakat akan memilih karena rekam jejak kedekatan Prabowo dengan kelompok Muslim. Prabowo selama ini berada di barisan terdepan ketika ada ulama yang dikriminalisasi atau dipersekusi. Prabowo-Sandi dengan partai koalisinya lebih nyata membela ulama dan kelompok Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun