Mohon tunggu...
Distributor Garam Beryodium
Distributor Garam Beryodium Mohon Tunggu... Penulis - Garam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Garam Multifungsi

Selanjutnya

Tutup

Money

Para Distributor Meningkatkan Harga Garam karena Banyaknya Pesan Kapasitas Besar Akibat Musim Hujan

23 November 2021   18:03 Diperbarui: 24 November 2021   09:53 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produksi sudah di mulai karena berapa hari hujan sudah redah. Garam laut yang cara membuatnya dengan Tradisional akan menghentikan produksi karena Tambak yang semula ada bahan bakunya Tergenang Air hujan. Tetapi jika sudah redah dan cuaca panas mereka mulai produksi kembali.

Harga Garam memang tidak labil,bisa naik bisa turun karena Stoknya habis,Biasanya di saat cuaca seperti ini harga dari distributor memang meningkat. tetapi jika nanti sudah mulai banyak stok harga akan turun seperti semula.

Industri Material Garam

Sebagaian memang ada keluhan dari industri yang menggunakan garam,seperti contohnya pabrik ikan,garam di butuhkan untuk bahan pengawet alami,tetapi jika harganya naik mesti mengeluh. Rata - Rata menunggu redahnya hujan atau cari distributor lain yang harganya masih stabil.

Gudang Garam

Di gudang terkadang bisa berkurang kalau garam bercampur dengan air hujan biasanya Gudang garam tersebut yang terbuat dari bambu,pada umunya yang membuat para petenai tambak laut. Tetapi yang distributornya masih Aman aman saja karena sudah memiliki Gudang dari baja dan tembok hujan tidak mempengaruhi jika ada terjadinya hujan.

Ilustrasi garam kemasan sumber gambar ;distributorgaram.com
Ilustrasi garam kemasan sumber gambar ;distributorgaram.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun