Mohon tunggu...
Dissya Rahma
Dissya Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Pancasila and Civic Education student at University of Muhammadiyah Malang

Undergraduate Pancasila and Civic Education student at University of Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lewat Program PMM UMM Bhaktiku Negeri Libatkan Murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu Menyelamatkan Lingkungan dari Sampah Plastik: Kok Bisa?

28 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   21:03 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menaungi mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

Anggota Kelompok 22, Gelombang 5 yang terdiri dari Dissya Rahma Gusti, Lalu Ken Raievan, Hayu Rahmiarni, Khansa Naura Mumtaza Suwandi, dan M. Ilham Romadhon yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang bersama dengan Ibu Dosen Uun Zulfiana, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yang selalu mendampingi dan membimbing kelompok 22.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dalam bahasa Inggris: Sustainable Development Goals (SDGs/Global Goals) adalah 17 tujuan global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian serta kemakmuran manusia, juga planet bumi sekarang dan masa depan.

Masalah lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu manusia dan alam. Pada SDGs nomor 12 adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab yang dalam bahasa Inggris: Responsible Consumption and Production yaitu menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. 

Pembuatan Ecobrick didampingi mahasiwa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri
Pembuatan Ecobrick didampingi mahasiwa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri

Melalui PMM UMM ini mahasiswa menyelenggarakan berbagai kegiatan positif pada warga sekolah. Salah satu tujuannya untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik pribadi yang ada di sekolah dan di rumah dengan mendaur ulang menjadi Ecobrick. Hal ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak sedini mungkin tentang pentingnya mengolah sampah anorganik yang dalam hal ini, yaitu plastik. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 12 untuk menekan dan mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

Penyuluhan Ecobrick dari mahasiswa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri
Penyuluhan Ecobrick dari mahasiswa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri

"Sayangi bumi kita, caranya pisah sampah dengan baik, ya!" ujar Dissya sewaktu memandu penyuluhan kepada wali murid dan warga sekolah TK Negeri Pembina Kecamatan Batu mengenai Ecobrick.

Pengertian Ecobrick, yakni eco 'ramah lingkungan' dan brick 'bata', yang berarti bata ramah lingkungan. Ecobrick merupakan produk kerajinan yang dibuat dari sampah botol plastik yang lalu diisi sampah plastik kering dan sudah dibersihkan hingga penuh dan padat. Salah satu hasil kreativitas yang sering dipraktekkan oleh masyarakat umum adalah menjadikan Ecobrick sebagai kerajinan meja, kursi, pagar, dll, serta dipercantik dengan kain flanel.

Bentuk pemanfaatan sampah plastik melalui Ecobrick/dok. pri
Bentuk pemanfaatan sampah plastik melalui Ecobrick/dok. pri

Penyuluhan dan praktek diikuti oleh wali murid bersama siswa kelas TK A1, A2, A3, B1, dan B2 yang didampingi oleh Ibu Guru TK Negeri Pembina Kecamatan Batu. Disambut dengan antusias dan mengikuti dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan keaktifan wali murid dan siswa dalam bertanya dan menjawab selama penyuluhan dan praktek mengenai Ecobrick.

Pelaksanaan pembuatan Ecobrick dari mengumpulkan dan mencuci sampah plastik, lalu dikeringkan, setelah itu di gunting kecil-kecil, sampai memasukkan sampah ke dalam botol dan didorong dengan tongkat hingga padat hal itu bermanfaat karena dapat melatih psikomotorik, ketelitian, dan rasa sabar anak-anak murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu. Kegiatan lain juga dilakukan seperti menanam tumbuhan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat memberikan pengetahuan mengenai TOGA dan melatih stimulus indera serta memaksimalkan motorik halus pada murid-murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu.

Kenang-kenangan bersama guru-guru TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri
Kenang-kenangan bersama guru-guru TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri

Dengan diberikannya kesempatan oleh Ibu Dra. Tri Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Kecamatan Batu dan Guru-Guru, kami mahasiswa berterima kasih. Mahasiswa dapat memaksimalkan kegiatan ini untuk mengajarkan kepada murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu dan rasa bangga terhadap partisipasi dan antusiasme dari semua yang terlibat. Dengan ini berharap besar setelah kegiatan ini murid-murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam pembuatan karya-karya lainnya mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun