Mohon tunggu...
Paradissa Mawla Khansa Andhini
Paradissa Mawla Khansa Andhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030080 - Ilmu Komunikasi

Take notes, watch and learn

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kehangatan dan Bahagia yang Bergema di Hari Raya

16 April 2024   23:18 Diperbarui: 16 April 2024   23:33 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (situasi halal bi halal)

Setiap tahun, ketika bulan Ramadan mendekati akhirnya, hampir seluruh umat muslim bersiap untuk merayakan hari raya yang paling ditunggu-tunggu, yaitu lebaran

Di Indonesia, banyak tradisi yang tidak terpisahkan selama lebaran. Tentu selalu ada berbagai cerita yang sangat berkesan dibalik masa-masa hari raya ini. Maka dari itu mari kita telusuri perjalanan yang menggembirakan dan kehangatan tradisi lebaran di tengah keramaian keluarga besar.

Pada hari-hari menjelang lebaran, jalan utama di kota-kota besar di Indonesia mulai dipenuhi dengan kendaraan yang membawa orang-orang yang akan pulang kampung

Di tengah kepadatan lalu lintas dan antrean panjang, banyak rasa yang muncul di setiap benak manusia, ada sebuah kegembiraan dan kerinduan yang menggema di udara, bahkan hingga keluh-kesah karena lalu lintas yang padat. Orang-orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk perjalanan pulang kampung, dari persiapan secara fisik hingga psikis. 

Bagi mereka yang telah tinggal jauh dari keluarga, tentu ini adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu untuk bersatu kembali dengan orang-orang tersayangnya.

Perjalanan pulang kampung sendiri seringkali menjadi petualangan tersendiri. Para penumpang di bus, kereta api, atau bahkan pesawat terbang yang saling berbagi cerita dan pengalaman dapat menciptakan relasi baru di tengah perjalanan yang panjang. 

Beberapa bahkan membawa oleh-oleh khas daerah mereka untuk dibagikan kepada teman-teman perjalanan atau keluarga di kampung halaman. Meskipun kadang lelah, namun semangat untuk kembali berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman membuat perjalanan ini menjadi berharga.

Setibanya di kampung halaman, tradisi lebaran yang paling dinantikan adalah halal bi halal. Halal bi halal adalah momen dimana keluarga dan kerabat berkumpul untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain. Di tengah keramaian yang meriah, setiap anggota keluarga saling menyapa dengan penuh kehangatan dan kegembiraan.

Momen ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebersamaan antaranggota masyarakat. 

Di sepanjang jalan, ada rumah-rumah yang dihiasi dengan hiasan khas lebaran dan tentu aroma masakan khas lebaran pun mulai tercium. Setiap rumah terbuka untuk tamu-tamu yang datang dengan penuh kegembiraan. Tidak hanya keluarga, tetapi juga tetangga dan teman-teman dekat pun diundang untuk bergabung dalam halal bi halal. 

Seperti yang dikatan oleh Bunga dan Putri, sahabat saya yang juga ikut menemani saya di lebaran tahun ini, mereka pun juga memiliki kebiasaan-kebiasaan lebaran seperti masyarakat pada umumnya.

 “Aku biasanya sehari sebelum lebaran itu pasti nemenin nenek belanja ke pasar buat beli bahan-bahan opor sama ketupat, terus ya kayak biasa aja pas lebaran selesai shalat pasti maaf-maafan habis itu biasanya pergi ke rumah saudara-saudara..” ujar Bunga. 

“Iyaa, atau nggak bisa juga saudara yang datang ke rumah, karena kalau kebiasaan keluarga kadang yang lebih muda nyamperin ke rumah keluarga yang lebih tua” Putri ikut menambahkan.

Dokumentasi Pribadi (Narasumber: Bunga dan Putri)
Dokumentasi Pribadi (Narasumber: Bunga dan Putri)

Saat halal bi halal dimulai, meja makan dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat khas lebaran. Dari ketupat, opor ayam, rendang, hingga kue-kue kering, setiap hidangan ini juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Di sekeliling meja makan, terdengar tawa dan candaan yang saling bersautan dari para anggota keluarga yang berkumpul.

Sambil menikmati hidangan lezat, cerita-cerita hangat pun terdengar di antara keluarga. Mulai dari kenangan masa kecil hingga rencana masa depan, setiap anggota keluarga saling berbagi dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Momen-momen seperti ini menjadi waktu yang sangat berharga untuk menciptakan kenangan indah bersama keluarga.

Dokumentasi Pribadi (situasi halal bi halal)
Dokumentasi Pribadi (situasi halal bi halal)

Selain itu sebagai umat muslim, terlebih sebagai masyarakat Indonesia, kita juga mengenal tradisi sungkeman. Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual formal, namun lebih dari itu, sungkeman menjadi ungkapan rasa hormat, penghormatan, dan kasih sayang kepada sesama, terutama kepada orang tua, kerabat, tetangga, ataupun tokoh-tokoh yang lebih tua di masyarakat.

Sungkeman memiliki makna yang mendalam. Ia tidak hanya sekadar tindakan fisik, melainkan juga sebuah ungkapan dari hati yang penuh keikhlasan. Ketika seseorang melakukan sungkeman, ia tidak hanya menundukkan kepala, melainkan juga membawa makna bahwa ia siap menerima nasihat, kasih sayang, dan arahan dari orang yang lebih tua. Biasanya sungkeman ini dilakukan setelah kita melakukan shalat ied, sesampainya di rumah anggota keluarga berkumpul untuk melaksanakan sungkeman kepada orang tua dalam keluarga atau masyarakat

Momen lebaran atau idul fitri ini menjadi titik puncak dari rasa syukur atas berkah dan kesempatan yang diberikan Allah SWT, serta sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah memberikan kasih sayang dan arahan sepanjang hidup.

Tidak lupa ada juga tradisi yang lebih ditunggu-tunggu oleh seluruh generasi ketika hari raya tiba yaitu pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Biasanya pembagian THR ini diberikan dari orang dewasa yang sudah bekerja, orang tua, ataupun kakek-nenek. 

Meskipun tidak ada aturan baku yang mengatur pembagian THR di antara anggota keluarga, namun ada beberapa faktor yang sering mempengaruhi pembagian tersebut. Tentu hal ini juga berkaitan dengan kesepakatan dan kondisi finansial masing-masing.

Meskipun ada kebiasaan bahwa umur yang paling kecil akan menerima THR yang lebih besar, hal ini tidak selalu berlaku di setiap keluarga. Kebiasaan pembagian THR dapat berbeda-beda tergantung pada kebiasaan keluarga masing-masing. 

Beberapa keluarga mungkin lebih memperhatikan kebutuhan dan keterbatasan finansial anggota keluarga yang lebih tua, sementara keluarga lain mungkin lebih memilih untuk memberikan THR secara merata kepada semua anggota keluarga tanpa memandang usia.

Dalam momen pembagian THR selain tentang tradisi atau kebiasaan, terdapat nilai yang dapat kita ambil yaitu rasa adil dan kasih sayang di antara anggota keluarga.

Di malam terakhir sebelum lebaran, tradisi takbiran menjadi penutup yang meriah dari perayaan lebaran. Baik di desa-desa dan kota, biasanya anak-anak hingga remaja berkumpul untuk melakukan takbiran, yaitu mengumandangkan kalimat-kalimat pujian kepada Allah dengan suara lantang. Suasana malam pun dipenuhi dengan takbir yang merdu dan cahaya lampu-lampu hias yang berkilau di sepanjang jalan.

Bagi banyak orang, malam takbiran adalah momen untuk merenung dan bersyukur atas berkah yang diberikan selama bulan Ramadan. Di antara keramaian dan kegembiraan, ada juga keheningan yang menghantarkan doa-doa kepada Yang Maha Kuasa. Sebagai penutup dari perayaan lebaran, malam takbiran menjadi simbol dari kebersamaan dan kesucian yang terjalin di antara umat muslim.

Lebih dari sekadar kebiasaan, tradisi yang biasa kita lakukan juga memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan keakraban antaranggota keluarga. Melalui tradisi-tradisi ini, terjalinlah hubungan yang lebih erat dan bermakna antar berbagai generasi. 

Anak-anak dan remaja belajar untuk menghormati dan menghargai peran serta pengalaman orang tua serta leluhur mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik. Saat idul fitri tentu kita juga saling mendoakan agar kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan mendapatkan kesuksesan dan lancar dalam segala urusan.

Dari perjalanan yang menggembirakan hingga keseruan bersama keluarga, setiap momen lebaran memberikan kenangan indah yang akan dikenang selamanya. Meskipun kadang jauh dari rumah, untuk kembali pulang, akan selalu membawa rasa kembali ke suasana yang menghangatkan hati.

Perayaan lebaran bukan hanya tentang merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga tentang merayakan kebersamaan, kehangatan, dan cinta di antara keluarga dan sesama umat muslim. Semoga dari tradisi-tradisi di idul fitri selalu menginspirasi kita untuk selalu menjaga hubungan tetap erat dengan orang-orang terkasih dan selalu bersyukur atas segala berkah yang diberikan.

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, semoga seluruh amal baik kita selalu diterima oleh Allah, aamiin. Udah dapet tabungan berapa nih di lebaran kali ini? Hahaha, selamat lebaran and have a peaceful day yaa :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun