Saya tuh hobi banget nonton drama Korea. Kegiatan nonton drama Korea ini udah saya mulai dari kecil dulu, jaman ditayangin sore-sore di Indosiar. Drama pertama yang saya tonton adalah Endless Love, tahun 2000an, yang main ada Moon Geun Yong, Song Hye Kyo, Hyun Bin, dll. Sampai minta beli CDnya ke mama, 1 paket isi 16 episode kalau nggak salah. Abis Endless Love lanjut nonton drama Dae Jang Geum, Full House, Boys Before Flower, sampai sekarang drama terbaru ada While You Were Sleeping, Hospital Ship, The Package, dll.
Walaupun menurut saya drama Korea itu seru abisss, ternyata banyak juga yang nggak suka nonton drama Korea. Kalau cowok emang wajar nggak suka nonton drama begini (walaupun ada juga cowok yang suka nonton drama Korea). Tapi teman saya cewek juga banyak yang nggak suka. Sebagian nggak suka karena belum pernah nonton, sebagian lagi nggak suka karena... nggak suka aja. Huft.
Saya suka heran kenapa orang bisa nggak suka sama drama Korea. Huehehe. Sama seperti orang yang nggak suka drama Korea heran kenapa orang-orang kayak saya ini suka sama drama Korea. Nah, jadi kenapa sih suka sama drama Korea?. Nggak Cuma karena pemainnya yang ganteng-ganteng kok, tapi juga karena ini nih...
 Ceritanya menarik
Alasan utama kenapa drama Korea itu addicting banget ya karena ceritanya. Bisa dibilang, ada 3 genre utama dari drama Korea: drama keseharian, dan juga sa-geuk/drama sejarah.
Untuk yang drama keseharian, ceritanya juga nggak melulu tentang cinta. The Producer, misalnya, alur cerita utamanya mengangkat tentang pekerjaan PDnim di balik layar TV. Atau Dae Jang Geum, cerita utamanya tentang kisah hidup Dae Jang Geum. Atau School, yang bercerita tentang problematika anak sekolah.
Untuk cerita cinta pun, alur ceritanya variatif. Ada yang cinta sama alien lah, cinta sama hantu, cinta sama sahabat, atau justru cerita yang nggak ketebak endingnya kayak di drama-drama Reply.
Karakter lucu, ceria, dan positif
 Â
Nggak kayak sinetron Indonesia yang karakternya kalau jahat ya jahat banget, kalau baik ya baik banget (sampai dijahatin berkali-kali tetap sabar aja tanpa perlawanan). Di drama Korea, karakter tokoh utamanya itu biasanya ceria, hardworking, optimis, kalau ada masalah nggak Cuma nangis tapi juga fighting. Kalaupun ada karakter antagonis, akan ditampilkan juga sisi baik dari karakter tersebut.Â
 Visual pemainnya good looking
Nggak bisa dipungkiri, aktor-aktris Korea emang cakep-cakep dan cantik-cantik, jadi makin betah nonton dramanya. Kadang kalau aktornya senyum di monitor, eh kita juga jadi senyum-senyum sendiri.
Saya favorit banget sama aktris kayak: Jun Ji Hyun, Song Hye Kyo, Suzy, Kim Soo Hyun (cewek), Kim Yoo Jung, dll. Mereka tuh cantik banget, dan katanya tanpa oplas.
Untuk aktornya, saya cinta sama: Kim Soo Hyun (cowok), Song Joong Ki, Lee Min Ho, Lee Seung Gi sama Lee Kwang Soo. Sebenernya sama semua sih, wkwkw. Tapi paling cinta sejati sama Kim Soo Hyun. Tapi (lah tapi lagi) karena Soo Hyun oppa sekarang lagi wajib militer, cinta sejati saya ke Lee Kwang Soo dulu deh, si oppa lucu. Kekeke. Ngimpii.
 Jumlah episode jelas dan nggak bertele-tele
Jumlah episode di drama Korea itu udah ada patokannya. Ada drama miniseri yang jumlah episodenya paling Cuma sampe 8 episode. Drama biasa episodenya antara 16, 18, 20, 23 episode. Drama saeguk biasanya lebih panjang bisa sampai 20an episode.
Mau ratingnya jelek atau tinggi, jumlah episodenya nggak akan jadi ngawur kayak sinetron kita. Bayangin aja sinetron "Tukang Bubur Naik Haji" itu bisa sampai berapa ribu episode. Jalan ceritanya morat-marit luar biasa. Dari mulai tukang bubur jualan bubur, tukang buburnya naik haji, tukang buburnya pulang haji, eh entah gimana malah tukang buburnya jadi nggak ada. Fiuh.
Yang makin asik dari jumlah episode yang padat kayak gini adalah kita jadi gampang buat nonton ulang dramanya tanpa merasa bosan. Entah berapa kali saya nonton ulang drama "Dream High", "You Who Came From Star", "Gumiho", "The Producer", "Reply 1998", dll. Pokoknya ngulangnya lebih dari 3 kali deh, dan belum bosen juga sampai sekarang.
Artisnya memiliki kualitas dan prestasi, bukan sekedar sensasi
Kalau di Indonesia, siapa aja bisa jadi artis. Namanya dikenal dikit, langsung diorbitin jadi artis. Polisi lipsync, terkenal, jadi artis. Mantan tunangan artis, dipenjara karena kasus penipuan, terkenal, jadi artis. Belum lagi nanti kalau udah jadi artis terus bikin banyak sensasi biar makin terkenal. Sensasi doang yang digedein, padahal nggak mendydyc.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H